Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) buka suara soal pengaruh wacana pengajuan hak angket pemilihan umum (pemilu) 2024 terhadap minat investasi di IKN.

Adapun wacana hak angket pertama kali digulirkan oleh Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersama partai politik pengusungnya yang meminta pertanggungjawaban KPU dan Bawaslu terkait dugaan adanya kecurangan dalam penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengungkapkan, kepastian pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan menempati pemerintahan selanjutnya akan memberikan efek lebih baik bagi investasi di IKN.

"Intinya bagi investasi lebih pasti lebih baik," ujar Agung dalam media briefing Update Persiapan Groundbreaking ke-5 Ibu Kota Nusantara secara daring, Selasa, 27 Februari.

Dirinya juga mengakui adanya momentum pilpres beberapa waktu lalu sempat memengaruhi minat investasi yang masuk ke IKN.

Meski begitu, Agung mengatakan berdasarkan beberapa analisa, hak angket bukan untuk mengubah hasil pemilu.

"Tidak berperan untuk mengubah hasil pemilu dan pada akhirnya yang penting tentu ada kepastian hasil pemilu ini. Pemerintahan yang terpilih di Oktober (2024) akan terus melanjutkan pembangunan IKN," ungkapnya.

Adapun total komitmen awal untuk berinvestasi atau Letter of Intent (LoI) yang masuk ke IKN hingga akhir Februari 2024 ini sudah mendekati 360, yang berasal dari investor dalam maupun luar negeri.

"Kalau diurai sejak groundbreaking pertama pada September 2023 sudah banyak, total nilainya menuju Rp50 triliun komitmennya," pungkasnya.