Bagikan:

JAKARTA - Kabar kurang baik datang dari BYD. Otoritas Thailand tengah menyelidiki pabrikan otomotif dari China ini setelah menerima keluhan dari konsumen atas diskon agresif di pasar tersebut.

Menurut laporan Reuters, Kamis, 4 Juli, penyelidikan ini dipicu setelah seorang pelanggan menuduh perwakilan penjualan telah menegaskan harga mobil pelanggan akan naik setelah program diskon berakhir namun dealer kemudian secara agresif menurunkan harga lebih lanjut.

Dalam sebuah grup pemilik BYD di sosial media Facebook, konsumen mengeluhkan permasalahan yang sama sehingga membuat mereka geram dengan hal tersebut.

“Kata penjualnya, setelah Bangkok Motor Show harga akan naik, tapi akhirnya harga menjadi turun banget,” kata pengguna Facebook bernama Thanasit Chai.

Dengan demikian, kantor Perdana Menteri Thailand menginstruksikan badan perlindungan konsumen setempat untuk meluncurkan penyelidikan kasus ini.

“Kami telah memanggil dealer untuk datang minggu ini untuk mengklarifikasi mengapa mereka menurunkan harga lebih lanjut dan bagaimana mereka berencana menemukan solusi bagi pelanggan,” ucap Senior Official Consumer Protection Board Passakorn Thapmongkol.

Di Thailand, kendaraan bermerek BYD didistribusikan melalui Rever Automotive yang memiliki lebih dari 100 jaringan dealer. Pihak distributor masih bungkam mengenai hal tersebut.

Negara berjuluk gajah putih ini merupakan salah satu pasar luar negeri terbesar bagi BYD. Pabrikan telah menguasai sebanyak 46 persen pangsa pasar EV Thailand pada kuartal pertama dan menjadi produsen mobil penumpang terbesar ketiga secara keseluruhan dengan pangsa sekitar 9 persen.

BYD berencana membuka fasilitas produksi kendaraan listrik pertamanya di Asia Tenggara, tepatnya di Rayong, Thailand. Perusahaan berencana untuk berinvestasi sekitar 490 juta dolar AS (Rp8 triliunan) dalam fasilitas yang memproduksi 150.000 mobil per tahun.

Kini pabrikan yang berbasis di Shenzhen, China tersebut telah menjual empat model di pasar Thailand, mulai dari 699.999 baht hingga 1,59 juta baht (setara Rp312,1 jutaan sampai Rp709,9 jutaan).