JAKARTA - Ketidakstabilan pasar kendaraan listrik dan perang tarif bea masuk telah memaksa sebagian besar produsen mobil untuk mengubah rencana peluncuran mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Volvo baru-baru ini menunda peluncuran EX30 ke 2025 "karena perubahan lanskap otomotif global." Nissan menghentikan pengembangan sepasang sedan listrik "hingga pemberitahuan lebih lanjut" dan menunda investasi senilai 500 juta dolar AS di pabrik Canton, Mississippi, yang seharusnya diubah menjadi pusat produksi kendaraan listrik. Volkswagen ID.7 ditunda tanpa batas waktu, Ford menunda dua EV, dan General Motors juga menunda produksi EV tambahan.
Terbaru, produsen mobil Inggris Ineos, milik miliarder Sir James Arthur Ratcliffe, memutuskan menunda peluncuran mobil listrik Fusilier mereka. Penundaan ini didasari oleh melemahnya minat konsumen terhadap kendaraan listrik dan ketidakpastian regulasi terkait bea masuk dan pajak.
Fusilier sendiri diumumkan pada tahun 2024 sebagai model berukuran lebih kecil dari Grenadier, tadinya direncanakan untuk memulai produksi pada 2027. Namun, rencana tersebut harus ditunda.
"Kami menunda peluncuran Ineos Fusilier karena dua alasan: lambatnya minat konsumen terhadap kendaraan listrik dan ketidakpastian regulasi di industri otomotif terkait bea masuk, waktu, dan pajak. Kami membutuhkan kejelasan jangka panjang dari para pembuat kebijakan," kata Ineos dalam pernyataan tertulis kepada Automotive News Europe, dikutip 4 Juli.
BACA JUGA:
Ineos belum memberikan jadwal peluncuran baru, sehingga masih belum jelas kapan SUV ini akan resmi dipasarkan.
Meskipun spesifikasi teknis belum diumumkan, Ineos sebelumnya berencana menawarkan Fusilier dalam dua varian: model listrik murni dan versi plug-in hybrid yang menggunakan mesin bensin kecil sebagai pemanjang daya. Belum ada kabar apakah kedua varian tersebut sama-sama ditunda, atau apakah model plug-in hybrid masih bisa diproduksi pada akhir 2027.
Hingga saat ini, Ineos baru menampilkan Fusilier sebagai desain mockup dan gambar digital. Secara tampilan, SUV ini memiliki desain tangguh dan terlihat seperti Grenadier dalam ukuran lebih kecil. Penundaan ini mengindikasikan bahwa versi listrik ditunda pada tahap awal pengembangan.
Perusahaan teknik dan manufaktur asal Austria, Magna, sebelumnya telah ditunjuk untuk membantu desain dan produksi Fusilier. Magna adalah perusahaan yang sama yang memproduksi Grenadier, serta Mercedes-Benz G-Class dan Toyota Supra.
Diharapkan Ineos akan memberikan rincian lebih lanjut tentang masa depan proyek Fusilier dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, mereka telah memulai produksi pikap pertama mereka, Quartermaster berbasis Grenadier, di pabrik Hambach, Prancis, bekas pabrik mobil Smart.