Girangnya Menteri Trenggono RI Sukses Hasilkan Varietas Udang Vaname Unggul: Kita Kuasai Pasar Dunia Lima Tahun Lagi
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (Foto: Dok. KKP)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) disebutkan telah berhasil mengembangkan varietas unggul udang jenis vaname.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berkeyakinan Indonesia akan menjadi juara dalam sektor budidaya udang di kurun waktu tahun yang akan datang,"

“Ini sejarah bagi RI, kita sudah berhasil mengembangkan induk udang unggul vaname. Semoga ke depan kita sudah tidak lagi impor induk karena sudah bisa membuat sendiri,” ujarnya dalam keterangan pers pada Jumat, 28 Oktober.

Menurut Trenggono, program pengembangan induk udang unggul vaname dilaksanakan oleh Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali. Program yang dinamai Induk Udang Unggul Vaname NuSa Dewa (Nusantara Sakti Dewata) itu diawali dengan program pemuliaan konvensional yang diperkaya dengan marka molekuler.

Dia pun menjelaskan, Induk udang unggul vaname hasil pengembangan KKP ini memiliki kelebihan tumbuh lebih cepat, toleran terhadap penyakit, serta dapat bersaing dengan produk induk udang dari negara lain.

"Tadi beberapa testimoni menyebutkan kelangsungan hidupnya ada yang 80 sampai 90 persen. Saya kira kalau pengembangan ini terus dilakukan, akan tumbuh investor-investor yang bergerak di bidang produksi induk. Saya yakin luasan Indonesia sebagai negara maritim tentu akan menguasai pasar udang dunia," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Haeru Rahayu mengungkapkan keberhasilan mengembangkan induk udang unggul vaname akan menjawab kebutuhan para pembudidaya di Indonesia.

Kata dia, adanya program pengembangan ini akan mampu meningkatkan produksi udang nasional dan mengurangi impor induk udang vaname yang selama ini volume dan nilainya cukup tinggi.

"Khusus untuk komoditas udang pada 2024, pemerintah menargetkan produksi sebanyak 2 juta ton dengan kenaikan nilai ekspor udang sebesar 250 persen. Pencapaian ini menghadapi tantangan yang salah satunya adalah ketersediaan benih udang yang berkualitas," ucap Haeru.