Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan Indonesia menjadi produsen udang vaname terbesar di dunia dengan jumlah produksi sebesar 16 juta ton per tahun. Komitmen ini, ditunjukan dengan pembukaan tambak udang seluas 200 ribu hektare hingga 2024.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia termasuk lima besar produsen udang di dunia dengan besaran produksi di bawah 1 juta ton per tahun. Sementara posisi teratas dipegang China. Kemudian, disusul Ekuador, Vietnam, dan India.

"Kalau kita berhasil membangun 200 ribu hektare tambak udang dengan dua siklus panen 80 ton per hektare per tahun, maka dalam satu tahun analisa ekonominya bisa menghasilkan hampir Rp1.200 triliun," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, di Jakarta, Rabu, 13 Januari.

Menurut Trenggono, implikasi dari pembangunan tambak udang 200 hektare ini, tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia, tapi juga mampu membangun sistem pertahanan yang kokoh untuk melindungi kekayaan maritim Indonesia.

"Seandainya ini terealisasi bayangkan berapa kekuatan pertahanan yang bisa kita bangun. Enggak susah bila kita ingin menguatkan alutsista kita," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Trenggono, membangun sistem pertahanan yang kokoh khususnya di sektor maritim merupakan sesuatu yang sangat penting, sebab sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Dampaknya tidak hanya untuk kedaulatan tapi juga menjaga kekayaan laut dari praktik illegal-fishing oleh kapal asing maupun destructive fishing.

"1 tahun 2 bulan saya sebagai Wamenhan membantu Pak Prabowo, saya belajar banyak bahwa pertahanan negara itu sesuatu yang sangat penting," jelasnya.

Bangun Kampung Perikanan

Selain tambak, KKP juga akan membangun kampung-kampung perikanan budidaya di beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Seperti Kampung Lele, Kampung Patin, Kampung Udang hingga Kampung Kakap.

Kata Trenggono, KKP akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam merealisasikan pembangunan tersebut.

"Ke depan kita mesti desain di satu wilayah dengan pemda, di situ proses hulu sampai hilir. Tinggal kita atur pembiayaannya dari swasta atau negara yang hadir," jelasnya.

Dua kegiatan tersebut, kata Menteri Trenggono merupakan program unggulan kementerian yang dirinya pimpin. Hal ini sejalan dengan tagline-nya mengembangkan perikanan budidaya berkelanjutan. Tak hanya itu, riset dan teknologi budidaya juga akan diperkuat agar aktivitas produksi tidak mengganggu kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengapresiasi langkah strategis KKP yang disiapkan Menteri Trenggono dalam upaya meningkatkan ekonomi dan pertahanan negara.

"Kalau kita bekerjasama dengan sangat baik, kekuatan kita bangkit dengan sangat berarti, sehingga kita menjadi kekuatan di dunia. Kita bisa berdaulat, utuh. Saya sangat apresiasi dukungannya," ujar Menhan Prabowo.