JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menyatakan komitmen penuh dalam mendukung kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR hari ini di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Menurut Jokowi, hal tersebut dibuktikan pemerintah lewat berbagai bantuan pendanaan murah yang terus dilanjutkan.
"Penayangan produk UMKM di E-katalog pemerintah diharapkan akan menyerap produk UMKM. Di saat yang sama, kewajiban APBN, APBD, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri juga akan terus didisiplinkan," ujarnya dalam pada Selasa, 16 Agustus.
Jokowi menambahkan, UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Katanya, digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn bakal terus didorong untuk membantu pemberdayaan UMKM.
"Ada 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024," tuturnya.
Sebagai informasi, pemerintah mengandalkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai cara menyalurkan permodalam bagi pengusaha sektor akar rumput dalam mengembangkan usaha.
Melalui skema ini pelaku UMKM hanya perlu membayar biaya bunga rendah sebesar 6 persen.
BACA JUGA:
Malahan di masa pandemi, kebijakan fiskal memungkinkan debitur KUR hanya perlu memenuhi bunga 3 persen karena 3 persen lainnya disubsidi oleh pemerintah hingga Desember mendatang.
Apabila UMKM tidak bisa mengakses KUR akibat tidak visibel menurut bank, maka disediakan beragam skema lain yang serupa.
Adapun program yang dimaksud adalah pembiayaan ultramikro (UMi) yang disalurkan lewat lembaga keuangan non bank (LKNB), seperti PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani, dan PT Bahana Artha Ventura yang sumber dananya berasal dari APBN.