JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengantisipasi perkiraan puncak musim hujan di Indonesia yang akan berlangsung pada Januari dan Februari 2024.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan sebanyak 477 zona musim atau 68,24 persen zona musim (ZOM) Indonesia memasuki awal musim hujan pada November 2023.
Abdul juga mengatakan musim di Indonesia tidak merata, sehingga ada beberapa wilayah dengan waktu masuk musim hujan dan puncak yang berbeda-beda.
Pada bulan Oktober, kata dia, Sumatera bagian Utara, Kalimantan bagian barat, dan Papua sudah intens diguyur hujan. Diperkirakan puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2024.
"Fase Januari dan Februari 2024 ini yang seharusnya sudah harus kita persiapkan dari sekarang," ujar dia dikutip ANTARA, Rabu, 8 November.
BACA JUGA:
- https://voi.id/berita/327749/beri-karpet-merah-ke-bobby-di-medan-hasto-pdip-punya-incumbent-tapi-kami-prioritaskan
- https://voi.id/berita/327740/menag-masjid-tempat-berbicara-politik-yang-persatukan-umat
- https://voi.id/berita/327729/presiden-jokowi-bahas-gaza-di-riyadh-sebelum-bertemu-joe-biden
- https://voi.id/berita/327728/jokowi-singgung-banyak-drama-politik-jelang-pilpres-hasto-pdip-singgung-akal-sehat
- https://voi.id/berita/327720/firli-bahuri-mangkir-pemeriksaan-polda-metro-jaya-bakal-rilis-perkembangan-penanganan-kasus-syl
- https://voi.id/aktual/327714/kpu-bentuk-gugus-tugas-keamanan-siber
Karena itu, BNPB menekankan pada personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mempersiapkan perangkat dan koordinasi menghadapi musim hujan.
"Periksa kembali drainase dan lain-lain, yang utamanya sebelum nanti ada di puncak musim hujan diperkirakan pada bulan Januari dan Februari, hal-hal yang menyangkut kesiapsiagaan dan upaya mitigasi menghadapi potensi risikonya sudah harus kita siapkan," kata dia.