Inflasi Melejit, Bank Indonesia Turun Gunung Kendalikan Harga Pangan di Daerah
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diketahui terus menggencarkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengendalikan laju inflasi dalam level terjaga. Terbaru, BI bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menginisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diluncurkan tengah pekan ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman mengatakan otoritas moneter berkomitmen memperkuat sinergi dan inovasi dalam mendorong stabilitas inflasi ke depan.

“Kita bersama perlu meredam inflasi pangan dengan menjaga harga, distribusi, dan pasokan,” ujarnya dalam keterangan tertulis dari Tegal, Jawa Tengah pada Jumat, 12 Agustus.

Menurut Aida, Gerakan Nasional yang merupakan gerak cepat untuk mengelola inflasi pangan ini dimulai dari Jawa Tengah dan selanjutnya akan dilakukan di seluruh Indonesia.

"Dalam jangka pendek, kami fokus untuk mengatasi tingginya harga komoditas cabai merah dan mewaspadai kenaikan harga bawang merah melalui kegiatan sidak dan operasi pasar serta kerjasama antardaerah dengan beberapa pihak dan pelaksanaan Gerakan Tanam Cabai Merah. Selain itu, kami juga menginisiasi pendirian Learning Center Bawang Putih bekerjasama dengan IPB University dan pemerintah daerah sebagai wadah belajar petani Indonesia," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut menyampaikan dukungan terhadap seluruh upaya sinergitas pengendalian inflasi dan penguatan kedaulatan pangan.

“Kami berharap ilmu dalam Learning Center Bawang Putih dapat dibagikan secara online melalui berbagai kanal media sehingga dapat diserap publik secara luas,” tuturnya.

Seperti yang diberitakan VOI sebelumnya, laporan inflasi terakhir pada akhir Juli 2022 telah menembus angka 4,94 persen. Level tersebut jauh dari perkiraan BI bersama pemerintah yang memasang target 3 persen plus minus 1 persen pada sepanjang tahun ini.

Untuk diketahui, Bank Indonesia sendiri memiliki tiga fungsi utama dalam kebijakan moneter. Pertama, menetapkan suku bunga acuan (BI rate). Kedua, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Serta yang ketiga adalah mengendalikan laju inflasi di dalam negeri agar tetap terjaga.