Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan penjelasan soal realisasi APBN hingga Juli 2022.

Dalam pemaparannya, Sri Mulyani sempat menyinggung soal jumlah anggaran pemerintah provinsi (pemprov) yang cenderung masih tinggi di bank.

Dia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah anggaran mengendap terbanyak Se-Indonesia.

Menurut Sri Mulyani, daerah pimpinan Anies Baswedan itu memiliki dana ngendon di bank sebesar Rp7,33 triliun.

“Berdasarkan provinsi, per Juli 2022 nominal saldo tertinggi diprediksi berada di Provinsi DKI Jakarta dengan nilai Rp 7,33 triliun,” ujarnya kepada wartawan pada Kamis petang, 11 Agustus.

Sri Mulyani menambahkan, kondisi ini kurang ideal dalam mendorong aktivitas produktif masyarakat.

Pasalnya, belanja yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berpotensi menggerakan ekonomi sebuah kawasan sehingga momentum pemulihan dapat terus dijaga.

“Itu adalah dana yang ada diperbankan dan kita berharap bisa segera digunakan karena hanya tinggal lima bulan ke depan untuk bisa menggunakan dana ini, utamanya yang berasal dari pemerintah pusat,” tutur dia.

Adapun, posisi kedua dan ketiga terbanyak ditempati oleh Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur dengan kisaran di atas Rp6 triliun.

Sementara simpanan pemprov terendah diketahui berasal dari Kepulauan Riau yang sebesar Rp200 miliar.

“Semoga dana ini bisa membantu rakyat kita memperbaiki sosial ekonominya,” tutup Menkeu Sri Mulyani.