JAKARTA - Perkembangan teknologi Web3 di Indonesia semakin pesat. Kali ini muncul marketplace NFT berbasis media sosial yang siap menjaring komunitas seniman di Indonesia lewat SALACA.
Tujuan utama SALACA yang utama adalah menjadi tempat berkumpulnya para musisi, pembuat film dan komunitas seniman di Indonesia untuk memperdagangkan karyanya dan juga bersosialisasi dengan penggemar dan masyarakat lainnya.
"SALACA itu NFT marketplace berbasis sosial media yang berdiri di jaringan web3. Kita sendiri juga sebenarnya banyak yang akan kita lakukan dan kita juga sudah engage beberapa komunitas terutama komunitas utamanya komunitas seniman dan musik. Ini yang nanti akan kita rangkul untuk jadi satu ekosistem di SALACA platform sendiri," terang Arief W Kurniawan, CEO SALACA saat berbincang dengan redaksi VOI, Selasa 9 Agustus.
Tapi tak hanya para musisi, para pengguna SALACA secara umum juga bisa mendapatkan cuan dari postingan mereka. Bisa dibilang SALACA menjadi platform media sosial pertama di dunia yang menjadi marketplace NFT juga.
"Jadi nantinya para pengguna platform SALACA itu akan memposting dalam bentuk semua dari mulai foto, video, terus kemudian juga segala konten digital itu akan langsung dijadikan NFT. Misalkan foto nih akan langsung jadi NFT, terus kemudian video akan langsung jadi NFT, seperti itu. Itu akan jadi digital aset yang mereka akan simpan dan nantinya bisa difungsikan diperjualbelikan juga. Kemudian juga bisa difungsikan macam-macam ya nanti akan ada proyek-proyek Metaverse juga," ujar Community Developer, Sheila Anastasia di tempat terpisah.
SALACA sendiri menawarkan media sosial dengan konsep hybird. Perpaduan antara komunitas yang memang sudah terbiasa/familiar dengan teknologi Web3 dengan komunitas yang belum familiar dengan Web3.
"Perbedaan dengan sosial media lain adalah semua pihak yang berkontribusi di platform kami itu mendapatkan manfaat. Mulai dari konten kreatornya juga mendapatkan manfaat, dari sisi user/followers juga mendapatkan manfaat karena kita juga mengeluarkan program-program seperti watch to earn, online to earn, jadi benar-benar semua yang berinteraksi di dalam sosial media platform kami itu mendapatkan manfaat," ujar Arief.
"Perpaduan antara komunitas yang memang sudah terbiasa/familiar dengan teknologi Web3 dengan komunitas yang belum familiar dengan Web3. Tapi ini kita gabungkan di satu platform kita ini. Kemudian juga fitur-fitur yang kami tawarkan juga bukan sesuatu yang membingungkan, artinya begitu mereka register di platform kita mereka bisa langsung beraktivitas di dalamnya seperti itu," tambah Arief.
BACA JUGA:
Sebagai tendangan awal, SALACA telah menjalin kerja sama dengan ARENA. ARENA merupakan sebuah perusahaan Global Entertainment Amerika yang biasa menggelar perhelatan konser musik dunia.
Kerja sama keduanya akan dimulai pada bulan Oktober dengan menggelar festival short movie yang pendaftaran dan hasil karyanya bisa di lihat di platform SALACA.
"Kebanggaan kami dari SALACA sendiri. Nah rangkaian acara sampai November itu adalah kita mulai dari Oktober kita akan memulai short movie festival dan itu semua akan dilakukan di platform kita itu yang pertama. Kemudian yang kedua, kita juga akan ada event musik juga di Bandung dan Yogya. Di Bandung itu rencananya kita akan membuat Rock Music festival ekspektasi penonton atau audience nya sekitar 20 ribu penonton. Kemudian untuk yang di Yogya kita akan ada program musik juga, dan itu perpaduan antara konser musik dan teknologi. Nah, disitulah kontribusi SALACA itu di sisi teknologinya,” terang Arief.
Web platform ini sedang masa pengujian yang akan diluncurkan secara resmi pada pertengahan Agustus 2022. Dan nantinya akan diikuti oleh peluncuran aplikasi yang bisa diunduh di Google Playstore.