Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan ecommerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di semester I 2022. Peningkatan kinerja perseroan pada enam bulan awal 2022 ini masih didorong oleh investasi BUKA pada perusahaan bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Manajemen BUKA dalam keterangan resminya, dikutip Rabu 3 Agustus mengatakan, pendapatan Bukalapak pada kuartal II 2022 tumbuh sebesar 105 persen menjadi Rp903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kinerja pendapatan Bukalapak meningkat sebesar 96 persen dari semester I 2021 sebesar Rp863 miliar, menjadi Rp1,691 triliun pada semester I 2022.

Total Processing Value (TPV) BUKA selama kuartal II 2022 tumbuh sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp36,5 triliun pada kuartal II/22. Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24 persen sepanjang kuartal II 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebanyak 75 persen TPV BUKA berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan BUKA, dengan TPV Mitra pada kuartal II 2022 bertambah sebesar 25 persen menjadi Rp17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada semester I/2022 tumbuh sebesar 46 persen menjadi Rp35,0 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.

Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Selain TPV, pendapatan dari segmen Mitra juga tumbuh sebesar 235 persen di semester I 2022 menjadi Rp970 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan menunjukkan peningkatan dari 33 persen pada kuartal II 2021 menjadi 55 persen pada kuartal II 2022.

Selanjutnya, BUKA membukukan laba operasional sebesar Rp8,6 triliun pada semester I 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 1.209 persen dari rugi operasional sebesar Rp776 miliar pada semester I 2021. Peningkatan kinerja ini terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk (BBHI).

"Oleh karena itu, perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp8,59 triliun pada semester I/2022, atau meningkat sebesar 1.220 persen dari rugi bersih sebesar Rp767 miliar pada semester I 2021," kata manajemen Bukalapak.

Manajemen BUKA melanjutkan, meskipun perseroan telah mencatat laba bersih pada semester I 2022, Bukalapak tetap memiliki fokus pada kinerja operasional. Oleh karena itu, manajemen BUKA tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja.

"Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp20 triliun pada akhir bulan Juni 2022," jelas manajemen.