Bagikan:

JAKARTA - Konglomerat Anthony Salim bisa jadi tak akan kebagian jatah dividen dari PT Bank Mega Tbk (MEGA). Pasalnya, dalam laporan registrasi efek saham Bank Mega per Februari 2022, nama PT Indolife Pensiontama sudah hilang

Seperti diketahui, Indolife merupakan entitas bisnis Anthony Salim yang cukup aktif berinvestasi di lembaga jasa keuangan, termasuk bank milik konglomerat Chairul Tanjung yakni Bank Mega dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Mengutip laporan registrasi pemegang efek MEGA yang disampaikan Corporate Secretary Bank Mega Christiana M. Damanik, Rabu 9 Maret, nama Indolife tidak ada dalam daftar pemegang saham Bank Mega. Pada laporan itu hanya memunculkan nama PT Mega Corpora sebagai pemegang 58,02 persen saham MEGA dan masyarakat dengan kepemilikan 41,98 persen.

Data tersebut tentu saja berbeda dengan daftar pemegang saham Bank Mega per akhir Desember 2021. Pada periode ini, Indolife tercatat memiliki 5,7 persen saham MEGA atau setara dengan 397,26 juta saham.

Jumlah tersebut juga menurun dibandingkan posisi akhir 2020. Saat itu, Indolife masih menjadi pemegang 6,07 persen atau 422,81 juta saham Bank Mega.

Mengacu harga saham MEGA pada penutupan perdagangan Rabu 9 Maret Rp10.900, maka nilai kepemilikan Indolife per akhir 2021 pada Bank Mega mencapai Rp4,33 triliun.

Seperti diketahui, pada 2021 Bank Mega membukukan laba sekitar Rp4 triliun. Dari jumlah itu, perseroan berencana membagikan dividen Rp2,8 triliun.

Uang tersebut akan dialirkan kepada para pemegang saham pada 23 Maret 2022 mendatang. Dengan begitu, nantinya investor akan menerima dividen sebesar Rp402 per saham.

Dari jumlah kepemilikan saham pada Bank Mega per 2021, Indolife sebenarnya berpotensi dapat jatah dividen Rp159,7 miliar. Namun melihat hilangnya nama Indolife, bisa jadi akhirnya Anthony Salim batal mendapatkan dividen tersebut.