Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan yang dimiliki konglomerat Anthony Salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menanggapi pemberitaan mengenai PT Megah Eraraharja menguasai lebih dari 5 persen saham di bank milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Bank Mega Tbk (MEGA).

"Dapat kami sampaikan bahwa tidak benar Pengendali Perseroan dalam hal ini PT Megah Eraraharja menguasai lebih dari 5 persen kepemilikan saham di Bank Mega," jelas manajemen DNET, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 30 Maret.

Manajemen melanjutkan, dalam POJK No.11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka menyatakan bahwa hanya pemegang saham yang memiliki paling sedikit 5 persen yang memiliki kewajiban untuk melaporkan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham Perusahaan Terbuka.

"Tidak ada informasi/ kejadian penting lainnya yang material dan dapet memengaruhi hidup perusahaan serta dapat memengaruhi harga saham perusahaan," lanjut manajemen DNET.

Sebelumnya diberitakan, upaya perusahaan di Grup Salim memiliki taji di bisnis perbankan semakin terlihat. Teranyar, konglomerasi yang pernah memiliki PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini berupaya membangun kerajaan di sektor keuangan dengan terus mengoleksi saham bank milik konglomerat Chairul Tanjung, yakni PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Mengutip beberapa sumber, disebutkan pada publikasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bahwa, Indolife Pensiontama yang merupakan perusahaan asuransi jiwa Grup Salim, memegang 568,63 juta lembar saham setara 8,17 persen.

Lalu Megah Eraraharja, perusahaan pengendali Indoritel Makmur Internasional (DNET) memegang 539,86 juta lembar saham sebanyak atau 7,75 persen (meski akhirnya dibantah). Ada juga Indofood Sukses Makmur (INDF) memegang 503,64 juta lembar saham setara 7,23 persen.

Tak sampai situ, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) memegang 355,59 juta lembar saham atau 5,11 persen. Padahal sebelumnya, kehadiran Grup Salim di Bank Mega hanya lewat Indolife Pensiontama dengan kepemilikan saham sebesar 5,7 persen.

Sebelumnya, Grup Salim juga mengempit 1,33 miliar saham Bank Ina Perdana (BINA) atau setara dengan 22,47 persen.

Selain itu, Anthony Salim juga memiliki 5,51 miliar lembar saham atau setara 9 persen di Elang Mahkota Teknologi (EMTK). EMTK melalui Elang Media Visitama memiliki saham dominan di Bank Fama Internasional. Secara tidak langsung Grup Salim mengantongi saham di Bank Fama lewat Anthony Salim.

Di grup sendiri, Salim memiliki tentakel sektor keuangan yang komplit mulai dari Asuransi Central Asia (ACA) dengan anak perusahaan Central Asia Raya atau CAR Life Insurance. Juga ada Central Asia Financial atau Jagadiri. Tak sampai di situ, grup ini juga berinvestasi kepada berinvestasi di Youtap, fintech yang fokus pada merchant.

Lebih luas, Grup Salim juga memiliki tentakel dari sektor ritel hingga FMCG seperti Indomaret, Indogrosir, Grup Indofood, dan bisnis kelapa sawit. Urusan teknologi, Salim berbisnis jaringan internet PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) diversifikasi usaha ke bisnis di sektor telekomunikasi.