JAKARTA - Konglomerat Anthony Salim terbilang "agresif" di tahun ini. Kaki-kaki sang taipan kini menapak di mana-mana.
Meski sudah punya berbagai perusahaan mulai dari Grup Indofood, Grup Indomobil, dan berbagai perusahaan lainnya, tampaknya Anthony Salim belum puas.
Bermula pada 20 Agustus 2020, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah merampungkan akuisisi 51 persen saham Pinehill dari Pinehill Corpora dan 49 persem sisanya dari Steek Lake. Harga pembelian seluruh saham Pinehill tersebut sebesar 2,998 miliar dolar AS.
Kepada Pinehill Corpora, Indofood CBP telah membayar sebesar 1,197 miliar dolar AS. Sementara sebesar 331,5 juta dolar AS baru akan dibayarkan pada 30 April 2022, tergantung pada ketentuan mengenai penyesuaian harga pembelian.
Pinehill Corpora merupakan sebuah konsorsium yang 49 persen sahamnya dimiliki oleh Anthony Salim. Dengan demikian, dari transaksi penjualan saham Pinehill pada Agustus lalu, Anthony Salim meraup dana segar sebesar 586,53 juta dolar AS atau sekitar Rp8,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).
Aksi pencaplokan Pinehill ini menjadi semacam "bensin" bagi Anthony Salim untuk melanjutkan keagresifannya. Tak lama berselang, alias di awal tahun 2021, nama Anthony Salim tiba-tiba saja muncul sebagai pemegang saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) alias Emtek dengan kepemilikan di atas 5 persen.
Di perusahaan milik keluarga konglomerat Eddy Kusnadi Sariatmadja itu, nama Anthony Salim tercatat sebagai pemegabg saham dengan kepemilikan sebesar 5,13 miliar saham yang mewakili 9,10 persen dari total saham EMTK.
Meski tidak ada informasi di harga berapa Anthoni Salim membeli saham EMTK, namun jika kita berasumsi harga pembelian di rata-rata sepanjang Januari 2021 pada level Rp 1.933 per saham, maka nilai pembelian saham EMTK oleh sang taipan mencapai Rp9,28 triliun.
Tak berhenti sampai di situ. Pada Mei 2021, kepemilikan Anthony Salim atas saham EMTK bertambah.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Mei 2021, Anthony Salim tercatat mendekap saham EMTK sebanyak 5,51 miliar saham. Itu artinya, Anthony Salim telah menambah kepemilikan saham EMTK sebanyak 383 juta saham.
BACA JUGA:
Tidak ada informasi di harga berapa Anthony Salim membeli tambahan saham EMTK tersebut. Namun dengan asumsi harga pembelian menggunakan harga rata-rata saham EMTK di bulan Mei 2021 sebesar Rp2.230 per saham, nilai transaksi pembelian saham EMTK tersebut diperkirakan sebesar Rp854,1 miliar.
Masih di bulan Mei 2021, Anthony Salim juga menginvestasikan uangnya ke PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang baru menggelar initial public offering (IPO) di awal tahun ini. Pada 31 Mei 2021, Anthony Salim membeli 192,74 saham DCII di harga Rp5.277 per saham.
Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham DCII oleh Anthoni Salim itu mencapai Rp1,02 triliun.
Selain berinvestasi secara langsung, Anthoni Salim juga membiakkan investasinya lewat beberapa perusahaanya. Melalui Diamond Bridge, misalnya, Anthony Salim pada September tahun lalu menambah kepemilikan saham di PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Sebelumnya, Diamond Bridge tercatat mendekap 3,83 miliar saham MEDC. Per September 2020, kepemilikannya bertambah menjadi 5,4 miliar saham MEDC.
Pemegang saham di bank milik Chairul Tanjung
Melalui Indolife Pensiontama, Anthony Salim sejak Desember tahun lalu resmi menjadi pemegang saham PT Bank Mega Tbk (MEGA). Di bank milik taipan Chairul Tanjung tersebut, Indolife Pensiontama mendekap kepemilikan saham sebesar 6,07 persen
Bahkan pada bulan Oktiber ini, Indolife Pensiontama menambah kepemilikan saham di Bank Mega menjadi 6,44 persen.