JAKARTA - Perusahaan sawit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk mencetak kinerja yang kinclong di enam bulan pertama tahun ini. Emiten berkode saham LSIP tersebut membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan di semester I 2021.
Dalam laporan keuangan LSIP di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu 15 Agustus, perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini mencetak kenaikan penjualan 39,74 persen secara tahunan menjadi Rp2,18 triliun di semester pertama tahun ini.
"London Sumatra (Lonsum) meraih kinerja keuangan yang kuat pada semester pertama 2021 terutama seiring naiknya volume penjualan dan harga jual rata-rata produk kelapa sawit serta didukung oleh upaya-upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi," ungkap Presiden Direktur London Sumatra, Benny Tjoeng.
Ia menambahkan, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) crude palm oil (CPO) Lonsum naik 25 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan harga jual rata-rata palm kernel melonjak 56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA:
Kenaikan harga jual yang diiringi efisiensi menyebabkan laba kotor London Sumatra melonjak 173,43 persen menjadi Rp755 miliar. Laba bersih Lonsum bahkan melonjak 444,86 persen menjadi Rp501,22 miliar dari semester pertama tahun lalu yang hanya Rp91,99 miliar.
Benny mengungkapkan Lonsum mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan total aset Rp11,61 triliun. Angka kas dan setara kas LSIP Rp2,69 triliun. Bahkan, emiten sawit ini tidak memiliki utang bank hingga 30 Juni 2021.
Benny menambahkan bahwa pihaknya terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya efisiensi dan meningkatkan produktivitas. Lonsum juga akan memprioritaskan belanja modal pada aspek-aspek yang berpotensi memiliki pertumbuhan.