Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (MEGA) punya catatan kinerja keuangan yang baik di sepanjang 2021. Bank milik konglomerat Chairul Tanjung ini meraup laba bersih Rp4,01 triliun.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis, 3 Februari, laba bersih Bank Mega tumbuh 33,22 persen dari posisi laba pada 2020 Rp3,01.

Raihan laba bank dengan kode saham MEGA ini tidak lepas dari naiknya pendapatan bunga. Sepanjang 2021 lalu, Bank Mega memeroleh pendapatan bunga hingga Rp8,11 triliun, naik 0,74 persen dari Rp8,05 triliun di 2020.

Meski pendapatan bunga tumbuh tipis, Bank Mega berhasil menekan beban bunga hingga 20,14 persen dari Rp4,13 triliun menjadi hanya Rp3,27 triliun.

Sejalan dengan kinerja keuangannya, total aset perseroan juga ikut tumbuh. Nilainya Rp132,88 triliun, dari periode 2020 Rp112,2 triliun.

Namun capital adequacy ratio (CAR) atau rasiko kecukupan modal Bank Mega justru tertekan. Angkanya 27,3 persen dari posisi Desember 2020 sebesar 31,04 persen.

Adapun di rasio keuangan lainnnya, seperti return on assets (ROA) naik dari 3,64 persen menjadi 4,22 persen, return on equity (ROE) naik dari 19,42 persen menjadi 23,49 persen, dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berhasil ditekan dari 1,39 persen menjadi 1,12 persen.

Seperti diketahui, Bank Mega merupakan bank milik konglomerat Chairul Tanjung melalui PT Mega Corpora dengan kepemilikan 58,02 persen. Bersama Mega Corpora, konglomerat Anthony Salim juga ikut menggenggam saham Bank Mega melalui PT Indolife Pensiontama dengan kepemilikan 6,07 persen.

Adapun kepemilikan masyarakat atau di bawah 5 persen Bank Mega sebesar 35,91 persen.