Buka-bukaan Bambang Brodjonegoro soal Kolaborasi Bukalapak dengan Allo Bank Milik Konglomerat Chairul Tanjung
Bambang Brodjonegoro. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Komisaris Utama PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Bambang Brodjonegoro buka-bukaan mengenai harapannya soal kolaborasi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Bukalapak, Bambang Brodjonegoro menyampaikan akan terus berupaya menjaga pertumbuhan Bukalapak. Dari sisi kolaborasi, Bukalapak tercatat bekerja sama dengan Allo Bank untuk menyediakan jasa keuangan digital.

Kehadiran Allo Fresh dalam ekosistem Bukalapak, menurut manajemen Bukalapak, turut memperkuat penawaran BUKA pada segmen grocery untuk mitra dan pelanggan. Pasalnya, kerja sama ini memungkinkan Bukalapak untuk memperluas touch points serta menawarkan variasi produk yang lebih beragam.

"Bukalapak berada di posisi keuangan yang baik untuk terus tumbuh secara berkelanjutan sebagai tech enabler," ujar Bambang dalam keterangan resmi, dikutip Senin 27 Juni.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan yang dinilai positif dengan Total Processing Value (TPV) selama kuartal IV 2021 tumbuh sebesar 29 persen menjadi Rp34,7 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2021 bertumbuh 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp122,6 triliun.

Sementara itu, margin kontribusi terhadap pendapatan neto konsolidasian juga membaik, menjadi 11 persen pada 2021, dari tahun sebelumnya sebesar 21 persen. Adapun EBITDA yang disesuaikan perseroan meningkat 15 persen menjadi Rp1,4 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan sebelumnya Rp1,6 triliun.

Pada kuartal I 2022, pendapatan Bukalapak mencapai Rp788 miliar, meningkat 86 persen year-on-year (yoy) dibandingkan pada kuartal I 2021 senilai Rp424 miliar. Perseroan memproyeksikan pendapatan pada tahun ini bisa mencapai Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun.

Bukalapak juga mencatatkan kenaikan total TPV senilai Rp34,11 triliun atau meningkat sebesar 19 persen dari proyeksi di tahun ini. Jumlah ini meningkat 25 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp27,33 triliun.