JAKARTA - Produsen minyak goreng milik konglomerat Martua Sitorus, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp180,93 miliar di semester I 2022. Raihan ini naik 137 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp76,15 miliar.
Dalam laporan keuangan Wilmar Cahaya Indonesia, dikutip Senin 1 Agustus, seiring dengan tumbuhnya laba hingga akhir Juni ini, penjualan bersih perseroan juga tercatat naik 57,78 persen menjadi Rp3,64 triliun dari sebelumnya sebesar Rp2,30 triliun.
Penjualan domestik perseroan masih menjadi kontributor terbesar dalam pendapatan perseroan dengan menyumbang sebesar Rp3,52 triliun atau naik 60,68 persen dari Rp 2,19 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor perseroan tercatat sebesar Rp119,27 miliar atau naik 2,95 persen dari Rp115,85 miliar.
Berdasarkan produknya, penjualan crude palm oil (CPO) tercatat sebesar Rp1,73 triliun. Kemudian, penjualan produk palm kernel oil sebesar Rp1,45 triliun, produk lainnya sebesar Rp452,98 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 54,33 persen menjadi Rp3,33 triliun dari sebelumnya sebesar Rp2,15 triliun. Adapun, beban usaha perseroan juga naik sebesar 36,05 persen dari sebelumnya Rp59,27 miliar menjadi Rp79,29 miliar.
BACA JUGA:
Sepanjang semester I 2022, total nilai aset perseroan naik 15,36 persen menjadi Rp1,95 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,69 triliun. Sementara, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp389,84 miliar dan ekuitas perseroan sebesar Rp1,56 triliun.
Adapun, tahun ini perseroan berencana menambah kegiatan usahanya di bidang penjualan tepung terigu dan beras. Penambahan kegiatan usaha tersebut akan dilakukan bekerjasama dengan entitas usaha perseroan yakni, PT Wilmar Nabati Indonesia (PT WINA) dan PT Wilmar Padi Indonesia (PT WPI).