Sayonara Kredit Mudah! Bank Akan Perketat Syarat Pengajuan, Mulai dari Tenor hingga Batas Plafon
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Kecenderungan mendapat kredit/pembiayaan yang mudah dan murah selama masa pandemi tampaknya akan segera berakhir.

Dalam sebuah survei Bank Indonesia (BI) didapati bahwa standar penyaluran kredit pada triwulan III 2022 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan situasi tersebut terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 1,9 persen atau berbeda dengan minus 0,3 persen pada triwulan sebelumnya.

"Aspek kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan lebih ketat antara lain yaitu jangka waktu kredit (tenor), 

plafon kredit, premi kredit berisiko, dan juga agunan yang digunakan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 19 Juli.

Meski demikian, Erwin menyebut hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan.

“Responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau meningkat dibandingkan 5,2 persen (yoy) pertumbuhan pada 2021,” tuturnya.

Erwin menambahkan, dari sisi penyaluran kredit baru secara triwulanan atau quartal to quartal (qtq), diketahui pada triwulan II 2022 tumbuh positif.

Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9 persen yang lebih tinggi dibandingkan SBT 64,8 persen pada triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif.

“Pada triwulan III 2022, penyaluran kredit baru diperkirakan tetap terjaga tumbuh positif, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 95,7 persen,” tutup Erwin.