Industri Korsel Kesengsem Ingin Masuk RI, Sri Mulyani Kasih Syarat Harus Green
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) ketika bertemu Deputi Perdana Menteri Republik Korea Selatan Choo Kyung-ho (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Indonesia masih terus menunjukan daya tarik bagi investor yang ingin membenamkan modalnya di dalam negeri. Terbaru, tawaran investasi datang dari negara Asia Timur, Korea Selatan (Korsel), yang menyatakan minat untuk berbisnis di Indonesia.

Hal tersebut terkuak saat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bertemu dengan Deputi Perdana Menteri Republik Korea Selatan Choo Kyung-ho akhir pekan lalu usai agenda G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Ketiga (3rd FMCBG) di Bali.

Dikatakan bahwa banyak pebisnis Korea yang tertarik untuk berkolaborasi di bidang otomotif, industri baja, dan industri kimia. Menanggapi hal tersebut, Menkeu Sri Mulyani menyambut baik niatan ini.

“Rencana transformasi bidang energi dan manufaktur yang lebih bersih (green energy and green industry) akan memperlebar peluang kolaborasi di bidang tersebut,” ujarnya dalam keterangan pers pada Senin, 18 Juli.

Menurut Menkeu, potensi kerja sama ekonomi masih terbuka lebar di Indonesia mengingat pemerintah masih terus berupaya memperbesar struktur perekonomian demi mewujudkan cita-cita sebagai negara berpendapatan kapita tinggi (maju).

“Saat ini Indonesia sedang melakukan transformasi green energy yang juga memberikan kesempatan besar bagi perusahaan Korea Selatan, khususnya di sektor manufaktur seperti industri mobil listrik,” tutur dia.

Dalam kesempatan itu Deputi Choo, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan Korsel, menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia sebagai Presiden G20 karena dinilai mampu menjaga keutuhan organisasi Group of 20 di tengah tensi politik global yang belum mereda.

Choo juga mendukung RI atas inisiatif strategis sektor finance track dengan pendirian Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF).

Bak gayung bersambut, Menkeu Sri Mulyani memberikan ucapan selamat kepada pemerintahan baru Korea Selatan dan meyakini bahwa hal ini dapat membuka banyak kesempatan bagi kerja sama bilateral yang lebih kuat.

“Tidak hanya business-to-business, Indonesia dan Korea juga memiliki hubungan people-to-people yang erat. Salah satunya melalui budaya K-pop yang sangat digemari di Indonesia, sehingga Korea memiliki citra yang baik di mata penduduk Indonesia,” tutup Menkeu Sri Mulyani.