JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia berhasil membukukan surplus perdagangan 24,89 miliar dolar AS sepanjang semester I 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, torehan tersebut melesat 110,22 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
"Ini menunjukan kita mendapat windfall dari kondisi surplus ini karena tumbuhnya sangat tinggi,” ujar dia ketika memberikan keterangan pers melalui kanal daring pada Jumat, 15 Juli.
Secara terperinci Margo, menjelaskan nilai ekspor Indonesia Juni 2022 mencapai 26,09 miliar dolar As atau naik 21,30 persen dibanding ekspor Mei 2022.
Sementara jika dibanding Juni 2021 nilai ekspor naik sebesar 40,68 persen.
Adapun, komoditas yang menjadi penopang adalah lemak dan minyak nabati/hewani, hasil pertanian, kehutanan, perikanan, dan hasil tambang.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2022 mencapai 141,07 miliar dolar AS atau naik 37,11 persen dibanding periode yang sama 2021,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sementara dari sisi impor, Juni 2022 tercatat sebesar 21,00 miliar dolar AS.
Angka ini naik 12,87 persen dari posisi Mei 2022 serta naik 21,98 persen dibandingkan Juni 2021.
Peningkatan impor terjadi pada komoditas mesin/peralatan mekanis, barang konsumsi, dan juga bahan baku/penolong.
"Selama semester I kita mengalami pertumbuhan yang sangat impresif. Hal ini membawa dampak yang baik bagi ekonomi Indonesia, khususnya nanti semester II 2022," tutup Margo.