Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) memperkirakan total beban puncak pada saat Iduladha mencapai 34,2 gigawatt (GW) dengan total daya mampu pembangkit di Indonesia mencapai 45,1 GW.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan, PLN akan memaksimalkan operasional seluruh infrastruktur kelistrikan agar masyarakat dapat dengan nyaman merayakan momen Idul Adha.

“Kami siapkan pasokan energi primernya. Kami sudah cek, stokpile batu bara kami saat ini di atas 15 hari operasi (HOP). Untuk gas, khususnya untuk pasokan ke PLTGU dan stok BBM juga sudah dalam kondisi aman,” jelas Darmawan dalam keterangan resmi, Minggu 10 Juli.

Darmawan merinci saat ini daya mampu di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) mencapai 30,8 GW. Diperkirakan selama Idul Adha beban puncak sebesar 23,5 GW.

Untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan PLN memiliki daya mampu 9,1 GW dengan beban puncak Idul Adha mencapai 7,8 GW. Sementara itu, untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN juga menyiagakan pembangkit dengan daya mampu sebesar 5,2 GW dengan estimasi beban puncak saat Idul Adha sekitar 2,9 GW.

PLN juga menerjunkan 50.268 personel yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik.

Untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 2.550 peralatan pendukung siaga seperti, unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB), trafo mobile hingga kendaraan pendukung.

“Kami perintahkan semuanya siaga. Peralatan, crane, trafo mobile semua dalam kondisi siap. Pembangkit, kesiapan energi primer juga dalam kondisi siap. Semua dalam status on dan standby. Jikapun, ada gangguan kami pastikan PLN langsung bisa bergerak cepat,” ungkap Darmawan.

Dari sisi layanan pelanggan, PLN juga memastikan akan siap melayani kebutuhan pelanggan selama 24 Jam. Pasalnya, PLN telah melakukan transformasi dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile dan Virtual Command Center (VCC) guna mendukung kinerja layanan pelanggan.

Berkat transformasi ini, layanan PLN kepada pelanggan kini menjadi lebih sederhana, cepat, terintegrasi, mudah, dan dapat dimonitor serta dikontrol secara real-time, bahkan pelanggan yang melakukan pengaduan bisa memonitor pekerjaan petugas pelayanan teknik hingga selesai.

Dengan begitu, apabila terjadi gangguan, petugas PLN langsung dapat melakukan pemulihan. “Dulu, tidak ada ruang komunikasi antara PLN dan pelanggan. Pelanggan bingung mengeluh kemana. Kalau telepon, tidak jelas tindaklanjutnya. Sekarang, kita sediakan ruang komunikasi dalam sistem digital. Pelanggan tinggal melaporkan melalui PLN Mobile sehingga responnya jadi lebih cepat,” pungkas Darmawan.