Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) terus melakukan transformasi bisnis guna menjawab segala tantangan zaman menuju perusahaan energi masa depan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam beberapa tahun belakang, banyak tantangan yang membutuhkan perubahan yang cepat, dimulai dari perubahan iklim, disrupsi teknologi dan situasi geopolitik dunia.

"Era yang penuh disrupsi seperti saat ini semua bergerak sangat cepat. PLN sebagai BUMN perlu trengginas dan adaptable dalam menjawab tantangan dunia," ujar Darmawan kepada media, Jumat 8 Juli.

Adapun sepanjang tahun 2021 PLN mencatat peningkatan pendapatan penjualan Rp14 triliun, kenaikan EBITDA 2,9 persen, peningkatan kontribusi pajak Rp5,7 triliun serta penurunan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik Rp15 per kilowatt hour (kWh).

Darmawan menambahkan, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan Transformasi pada struktur organisasi dan proses bisnis.

PLN melakukan pembenahan organisasi guna membuat proses bisnis lebih agile dan cepat. Terutama dalam hal pengambilan keputusan perlu langkah cepat dalam menelurkan kebijakan dan peningkatan layanan kepada masyarakat.

"Transformasi mengubah yang sebelumnya kompleks, berbelit, pelayanan lambat, kontraproduktif menjadi streamlined, lincah, sederhana, dinamis, dan profesional," ujar Darmawan.

Dengan transformasi berkelanjutan, korporasi akan mampu bertahan di tengah terjangan disrupsi, bahkan menjadi kekuatan nasional dalam melayani masyarakat di sektor ketenagalistrikan dan pengembangan bisnis lain.

Ke depan, kata Darmawan, PLN harus bisa menjadi The Future Energy Provider.

Selain itu, lanjutnya, langkah transformasi tata kelola perusahaan ini juga dilakukan untuk memberikan multiplier effect bagi masyarakat secara keseluruhan dan memberi nilai tambah bagi negara.

"Kita satu tujuan, agar PLN semakin kokoh. Kita satu perjuangan untuk terus bertransformasi, dan membuat PLN menjadi lebih baik," pungkas Darmawan.