Garudafood Milik Konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo Dapat Kredit Rp1 Triliun dari BTPN
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan makanan olahan milik konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) meraih fasilitas kredit Rp1 triliun dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN).

Sekretaris Perusahaan Garudafood I Made Astawa menyampaikan, penandatanganan perjanjian fasilitas kredit dari BTPN ke GOOD ini berlangsung pada pada 6 Juni 2022.

"Tujuan kredit untuk refinancing keseluruhan kredit sindikasi perseroan yang telah ada dan membiayai capital expenditure GOOD tahun 2021 dan 2022," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis 9 Juni.

Jangka waktu fasilitas kredit adalah 60 bulan atau 5 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Menurutnya, fasilitas kredit akan menunjang secara langsung ke pengembangan usaha Garudafood.

Adapun, transaksi material ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan OJK no.42/POJK.04/2002 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

Sebagai informasi, Garudafood meraup penjualan sebesar Rp2,77 triliun sepanjang kuartal I 2022, naik 22,2 persen YoY dibandingkan dengan kuartal I 2021 sebesar Rp2,27 triliun. Namun, laba bersih Garudafood mengalami penurunan imbas dari membengkaknya biaya komponen produksi.

Pertumbuhan penjualan Garudafood ditopang oleh kategori makanan yang memberikan kontribusi sebesar 88,8 persen dari seluruh porsi penjualan dan naik sebesar 22 persen YoY dari Rp2,02 triliun menjadi Rp2,46 triliun.

Sementara itu, kategori minuman meningkat 23,3 persen YoY menjadi Rp310,30 miliar pada kuartal I 2022. Penjualan domestik GOOD naik sebesar 22,4 persen YoY, dari Rp2,16 triliun menjadi Rp2,65 triliun. Adapun penjualan di pasar ekspor mencapai Rp122,18 miliar, 17,4 persen lebih tinggi daripada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Penjualan di kuartal I tahun ini yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini ditunjang dengan makin pulihnya ekonomi Indonesia karena penanganan Covid-19 yang makin baik oleh pemerintah sehingga mobilitas masyarakat juga meningkat,” ujar Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno.

Meski penjualan meningkat, laba bersih Garudafood yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 24 persen YoY, dari Rp122,73 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp93,67 miliar.