Bagikan:

JAKARTA – Entitas usaha yang bergerak dalam industri farmasi dan sains PT Merck Tbk. disebutkan telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp81 miliar pada kuartal I 2022. Bukuan tersebut naik 18 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan kuartal I 2021 dengan nilai Rp69 miliar.

Presiden Direktur Merck Evie Yulin mengatakan kinerja apik di awal tahun ini tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan menjadi Rp302 miliar atau melesat 19 persen yoy dari sebelumnya Rp253 miliar di awal 2021.

“Perseroan optimis di tahun buku 2022 dapat mempertahankan kinerja positif untuk mendukung kemajuan pemangku kepentingan,” ujarnya kepada wartawan secara daring pada Rabu, 25 Mei.

Lebih lanjut, Evie menjelaskan bahwa total total aset, liabilitas dan ekuitas perseroan pada kuartal I 2022 tercatat mencapai Rp1.066 miliar, Rp314 miliar dan Rp753 miliar dengan growth masing-masing sebesar 4 persen, 8 persen dan 10 persen dibandingkan penutupan Desember 2021.

“Kami sangat meyakini bahwa landasan digitalisasi yang telah dikembangkan perseroan semakin kokoh, dan akan mendukung pencapaian target pertumbuhan di atas pasar, dan bertekad akan berfokus pada upaya pengembangan sektor privat,” tuturnya.

Sebagai informasi, perusahaan berkode emiten MERK ini menitikberatkan bisnisnya pada lini usaha bahan baku obat (BBO) yang merupakan residual dari bisnis chemical milik Merck KGaA sebagai Principal di Jerman.

Divisi ini menunjukkan kinerja positif pada 2021 dengan pertumbuhan 21 persen menjadi sebesar Rp94 miliar dari sebelumnya Rp78 miliar di 2020.

Namun demikian, kontribusi BBO terhadap total pendapatan perseroan menurun, dari 12 persen di tahun 2020 menjadi 9 persen di tahun 2021 karena perusahaan fokus meningkatkan bisnis healthcare dan kegiatan ekspor yang dilakukan.