JAKARTA - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk membukukan pertumbuhan kinerja si sepanjang enam bulan pertama 2021. Laba bersih emiten berkode saham SIDO ini meningkat 21,32 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp502 miliar. di semester I 2021.
Kenaikan laba tersebutr tidak terlepas dari penjualan yang menguat 13,36 persen yoy menjadi Rp 1,65 triliun. Adapun naiknya penjualan di kuartal kedua disebabkan permintaan produk Tolak Angin yang tinggi selama Ramadan.
Lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua di Indonesia disinyalir mendorong adanya kenaikan permintaan akan produk-produk kesehatan seperti vitamin dan suplemen penambah daya tahan tubuh. Alhasil, hal tersebut memberikan katalis positif bagi kinerja penjualan perusahaan milik konglomerat Irwan Hidayat ini.
"Produk-produk SIDO terkait peningkat daya tahan tubuh seperti Tolak Angin, produk minuman jahe, Vitamin C, Vitamin D, JSH, serta Sambiloto, menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja penjualan," ungkap Direktur Keuangan SIDO Leonard dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu 28 Juli.
BACA JUGA:
Penjualan segmen jamu herbal dan suplemen masih mendominasi pencapaian Siod Muncul hingga Rp1,06 triliun di semester I 2021. Capaian ini meningkat 14,98 persen yoy.
Sementara itu, penjualan segmen makanan dan farmasi juga bertumbuh 12,17 persen yoy menjadi Rp 526,24 miliar. Adapun segmen farmasi tercatat paling mini yakni Rp67,10 miliar atau melorot tipis 0,38 persen yoy.
"Kenaikan pada penjualan bersih ditambah manajemen biaya yang solid mendorong pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 21% atau menjadi Rp502 miliar pada semester pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu sebesar Rp413,79 miliar," ungkap Leonard.