JAKARTA – Perusahaan sains dan teknologi farmasi asal Jerman PT Merck Tbk (MERK) mencetak pendapatan sebesar Rp1 triliun pada sepanjang 2021. Torehan tersebut melesat 62 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan 2021 yang sebesar Rp656 miliar.
Presiden Direktur Merck Evie Yulin mengatakan kenaikan pendapatan tersebut diimbangi dengan membaiknya efisiensi operasional dalam perusahaan. “Hasil ini turut mendongkrak laba bersih perseroan dengan pertumbuhan 83 persen yoy menjadi Rp132 miliar di tahun lalu,” ujarnya ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan melalui saluran virtual pada Rabu, 25 Mei.
Menurut Evie, atas catatan ini rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui bahwa perseroan membagikan final dividen untuk tahun buku 2021 sejumlah Rp107,5 miliar .
“Dividen final ini setara dengan Rp240 perlembar saham,” tuturnya.
BACA JUGA:
Secara terperinci, Evie menjelaskan total aset, liabilitas dan ekuitas perseroan periode 2021 tercatat masing-masing mencapai Rp1 triliun, Rp342 miliar dan Rp684 miliar dengan growth 10 persen, 8 persen serta 12 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, rasio lancar tercatat 2,71, liabilitas terhadap ekuitas 0,50, liabilitas terhadap aset 0,33. rasio profitabilitas terjaga dengan marjin laba kotor 37,46 persen, ROA naik menjadi 12,83 persen dari 7,73 persen dan ROE naik menjadi 19,25 persen dari 11,74 persen.