Pastikan Kinerja Tetap Tumbuh, Ini Strategi Emiten Farmasi Merck Hadapi Pandemi Menuju Endemi
Konferensi pers Merck Indonesia (Foto: Tangkap layar kanal virtual Merck Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan farmasi asal Jerman PT Merck Tbk. disebutkan telah menyiapkan strategi khusus dalam mengarungi tahun bisnis 2022. Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah memastikan perseroan dapat terus tumbuh meski pemerintah saat ini sudah menetapkan masa transisi pandemi menuju endemi.

Seperti yang diketahui, salah satu sektor industri yang cukup berkembang dalam dua tahun terakhir adalah bidang farmasi. Pasalnya, kondisi pandemi membuat konsumsi masyarakat terhadap produk obat-obatan dan kesehatan melonjak signifikan.

“Memang ada beberapa produk yang sangat erat kaitannya dengan pandemi, tetapi ada juga produk yang tidak terlalu berpengaruh. Ini semua sudah kita masukan dalam faktor-faktor perhitungan pada saat membuat proyeksi ke depan akan seperti apa,” Presiden Direktur Merck Evie Yulin secara daring usai RUPST pada Rabu, 25 Mei.

Menurut Evie, perseroan terus membidik target untuk mempertahankan prestasi sebagai pemimpin pasar di segmen obat-obatan.

“Kita harus mempertahankan market leadership saat ini dan mencanangkan pertumbuhan di atas market. Kalau market sekarang growth-nya 4,5 persen, maka kita harus di atas itu,” tuturnya.

Evie menambahkan, dari sisi internal perseroan berupa memperkuat basis SDM melalui beberapa upaya strategis.

“Pertama adalah strategi people and culture, yaitu memastikan SDM yang ada di Merck Indonesia harus selalu dibangun dan mempunyai rencana yang jelas terhadap pengembangan kedepan seperti apa,” ucap dia.

Kedua, mengoptimalkan basis data yang dimiliki perusahaan sebagai pijakan dalam pengambilan keputusan penting, seperti rencana ekspansi maupun peluncuran produk baru.

“Kami ingin semua keputusan yang dibuat adalah berdasarkan data yang konkrit dan lengkap, sehingga decision ini diharapkan tidak terlalu meleset jauh dari perkiraan sebelumnya,” tegas dia.

Sebagai informasi, emiten berkode saham MERK itu tercatat berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 62 persen year on year (yoy) pada 2021 menjadi Rp1 triliun dari sebelumnya Rp656 miliar di 2020. Torehan ini turut menopang perolehan laba bersih perseroan menjadi Rp132 miliar pada tahun lalu.

Adapun di kuartal I 2022, MERK meraup laba bersih sebesar Rp81 miliar atau tumbuh 18 persen yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp69 miliar.