Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kini tengah berada di Amerika Serikat. Kedua menteri itu mendatangi negeri Paman Sam untuk melobi perusahaan Merck, produsen obat antivirus Molnupiravir.

"Saat ini saya bersama dengan menteri kesehatan sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan Merck mengenai obat Molnupiravir," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 18 Oktober.

Selain Molnupiravir, Indonesia juga saat ini sedang menguji obat Proxalutamide. Pengujian secara klinis obat tersebut kini sudah masuk ke tahap ketiga dan sedang diproses oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Tanah Air.

Tak hanya itu, pemerintah juga punya alternatif obat terapi bagi pasien COVID-19 yaitu AT527 produksi Roche and Atea Pharmaceuticals. Ketiga obat inilah yang nantinya akan berpotensi digunakan di Indonesia.

Meski begitu, Luhut memastikan kehadirannya bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi tidak hanya melobi agar Indonesia mendapatkan produknya tapi juga untuk berinvestasi sehingga obat-obatan itu bisa diproduksi di dalam negeri.

"Saya dapat sampaikan bahwa kita tidak ingin hanya sekadar menjadi pembeli, kita harapkan produsen obat tersebut melakukan kerja sama, melakukan investasi dan produksinya di Indonesia," tegas Luhut.

"Kami akan temui mereka hari Rabu di New York," imbuhnya.

Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus memonitor obat COVID-19 yang mulai diproduksi oleh sejumlah perusahaan farmasi di dunia. Hal ini dilakukan agar produk tersebut bisa mengobati pasien dan memudahkan transisi pandemi menjadi endemi.

"Jadi banyak perkembangan jenis obat baru yang promising yang memberikan harapan untuk menangani pandemi dan kalau kita sudah melengkapi vaksin dengan obat-obatan, diharapkan transisi pandemi ke endemi akan bisa lebih cepat kita lakukan," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 18 Oktober.

Ada sejumlah obat-obatan terapi COVID-19 yang kini tengah diuji oleh pemerintah. Salah satunya, adalah obat yang berkategori monoklonal antibodi yaitu Bamlanivimab dan Etesevimab.

Selain itu, kata Budi, pemerintah juga sedang menjajaki dan mempelajari obat antivirus baru yang dianggap menjanjikan seperti Molnupiravir produksi Merck, AT527 produksi Atea Pharmaceuticals, serta Proxalutamide yang diproduksi oleh Kintor Pharmaceticals.