JAKARTA - Presiden Joko Widodo berencana akan membagikan paket obat-obatan untuk pasien COVID-19 yang berasal dari kalangan kurang mampu.
Untuk merealisasi hal tersebut, koordinator PPKM Darurat yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi untuk mempersiapkannya.
Dalam rapat tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan kepada Luhut agar pemerintah melakuakan finalisasi terhadap jenis obat yang dibagikan.
"Kita perlu finalisasi lagi terkait paketnya karena belum sinkron dengan organisasi profesi dokter, jangan sampai terjadi resistensi terkait paket obat ini,” kata Budi dalam rapat, dikutip Senin, 12 Juli.
Lalu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyebutkan bahwa sasaran distribusi obat adalah pasien COVID-19 yang menjalankan isolasi mandiri.
"Diutamakan yang berlatar belakang sosial ekonomi rendah, ” ujarnya.
BACA JUGA:
Menanggapi hal itu, Luhut berharap ketersediaan obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan pasien COVID-19 bisa terpenuhi.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan syarat untuk mendapatkan bantuan obat perawatan untuk pasien COVID-19 dari pemerintah adalah menunjukkan hasil tes swab PCR.
“Saran saya, nanti 2.200 dokter yang direkrut dan dikoordinasi oleh Pak Tugas (Kapuskes TNI) dipimpin Panglima TNI, bisa atur semua flow (alur) ini,” lanjutnya.
Menjawab, Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang turut hadir dalam rakor virtual tersebut menyatakan kesiapan pihaknya untuk menyusun mekanisme pencatatan, penyaluran, dan sosialisasi obat-obatan tersebut.
“Untuk kecamatan dan desa, kami tentu akan terus berkoordinasi dengan dokter dan bidan desa untuk mengedukasi pasien, dan Babinsa juga nanti akan membantu,” ujar Hadi.