JAKARTA - Pengembang properti asal kota Surabaya, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Laba dan pendapatan perusahaan milik konglomerat Alexander Tedja ini mampu tumbuh di sepanjang tahun lalu.
Dalam laporan keuangan Pakuwon, dikutip Rabu 6 April, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,38 triliun. Pertumbuhan itu seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 43,82 persen menjadi Rp5,71 triliun dibanding 2020 sebesar Rp3,97 triliun.
Komposisi pendapatan Pakuwon terdiri atas 47 persen recurring revenue dan 53 persen development revenue. Berdasarkan revenue per segment kontribusi terbesar didapatkan dari retail leasing dan condominium sales masing masing 33,8 persen dan 32,6 persen, disusul landed houses 17,9 persen, Hotel dan Serviced Apartments 8,8 persen, office leasing 4,6 persen, dan office sales 2,3 persen.
Beban pokok pendapatan PWON naik 44,82 persen menjadi Rp2,94 triliun. Namun, laba kotor Pakuwon Jati tetap bertumbuh 42,26 persen menjadi Rp2,76 triliun.
Beberapa pos beban perseroan mengalami peningkatan, seperti beban penjualan naik 42,29 persen menjadi Rp186,98 miliar. Lalu, beban keuangan naik 19,51 persen menjadi Rp352,4 miliar.
BACA JUGA:
Perseroan juga mencatatkan penalti atas penebusan utang obligasi sebesar Rp99,43 miliar yang mana tahun sebelumnya tidak ada. Kemudian, kerugian instrumen keuangan derivatif juga meningkat menjadi Rp98,09 miliar dari sebelumnya Rp25,71 miliar.
Walau begitu, bottom line PWON tetap kokoh dengan pertumbuhan 48,76 persen menjadi Rp1,38 triliun. Tahun sebelumnya, laba bersih PWON tercatat Rp929,91 miliar.
Per 31 Desember 2021, total aset PWON tumbuh 9,11 persen menjadi Rp28,86 triliun. Rinciannya, jumlah liabilitas naik 9,25 persen menjadi Rp9,68 triliun dan jumlah ekuitas naik 8,98 persen menjadi Rp19,17 triliun.