Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim dan Filma dari Sinarmas-nya Taipan Eka Tjipta Widjaja Paling Sulit Ditemui di Jayapura
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Papua bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Papua melakukan monitoring untuk mengecek ketersediaan minyak goreng pada distributor di wilayah Jayapura, Selasa 15 Maret kemarin.

Dirkrimsus Polda Papua Kombes Rico Taruna yang memimpin langsung kegiatan tersebut kepada Antara, Selasa di Jayapura mengakui, dari monitoring yang dilakukan di tiga dari enam distributor minyak goreng terungkap persediaan masih ada.

"Memang jumlahnya tidak banyak karena kouta distributor juga berkurang dibanding tahun 2021 lalu namun secara keseluruhan masih cukup hingga seminggu ke depan," ujarnya, seperti dilansir dari Antara.

Walaupun terjadi pengurangan pengiriman namun hingga kini minyak goreng masih tersedia di toko-toko khususnya di sekitar Kota Jayapura dengan harga Rp 14.000/liter.

"Dari laporan yang diterima terungkap harga minyak goreng di Papua tertinggi di kawasan pegunungan tengah yakni mencapai Rp 35.000/liter,"ungkap Kombes Rico.

Salah satu distributor minyak goreng Andre mengakui pasokan minyak goreng yang diterimanya turun secara signifikan dari biasanya. Saat ini persediaan minyak goreng yang ada sebanyak sekitar 58 ribu liter dan setiap minggunya mendapat jatah satu kontainer yang biasanya sebulan lebih dari 10 kontainer, aku Andre.

Beberapa warga Kota Jayapura mengaku kesulitan mendapat minyak goreng merk tertentu seperti jenis Bimoli spesial dan Filma.

"Rata-rata minyak goreng yang dijual merk baru yang belum pernah kami gunakan, " aku Martha yang ditemui sedang berbelanja disalah satu pertokoan di Kota Jayapura.