JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menyampaikan bahwa fasilitas likuiditas untuk pembiayaan perumahan (FLPP) yang dikelola PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) merupakan wujud dukungan pemerintah dalam mendukung masyarakat, terutama kalangan berpendapatan rendah, untuk dapat memiliki rumah sebagai tempat tinggal.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam kunjungan dan penandatanganan komitmen untuk melaksanakan Indikator Kinerja Utama terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2021 PT SMF dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), di Kantor Kawasan Industri Terpadu (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat, 11 Maret.
Dalam keterangan resminya, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu, 12 Maret, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pada 2021 SMF telah mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
BACA JUGA:
Dana tersebut merupakan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah sebesar Rp2,25 triliun pada 2021, dan dicampur dengan dana dari penerbitan surat utang, kemudian digunakan untuk mendukung program KPR FLPP dalam memenuhi target subsidi pembiayaan KPR FLPP bagi 157.500 unit rumah pada 2021 bagi segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dijelaskan Sri Mulyani, program tersebut merupakan sinergi SMF dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementerian PUPR, di mana SMF menyediakan 25 persen dari porsi penyaluran dana KPR FLPP, sedangkan 75 persen porsi lainnya disediakan BLU PPDPP.
Pada 2021 penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah, dengan porsi PPDPP sebesar 75 persen atau Rp19,58 triliun, yang terdiri dari dana APBN senilai Rp16,62 triliun dan pengembalian pokok sebesar Rp2,96 triliun, sementara porsi SMF sebesar 25 persen atau Rp4,62 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga berdialog dengan 10 penerima manfaat Program KPR FLPP di Kabupaten Batang, yang mengaku sangat terbantu karena harga rumah jadi terjangkau dan bisa berfungsi sebagai tempat usaha yang menghidupkan ekonomi daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo, menyatakan bahwa dengan penggunaan dana PMN tahun 2021 pada SMF, realisasi penyaluran dana KPR FLPP di Jawa Tengah adalah sebesar Rp1,29 triliun untuk 9.742 unit rumah.
“Ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya MBR, di mana dana yang dialirkan untuk KPR subsidi berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Heliantopo.
Heliantopo berharap agar dukungan SMF pada Program KPR FLPP dapat memberikan efek berganda bagi sektor perumahan, sehingga dapat ikut menggerakkan 170 industri turunan lainnya dan menyerap tenaga kerja, perbaikan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.