JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat stok pupuk nasional mencapai 1,63 juta ton per Maret 2025. Stok tersebut terdiri dari 1,19 juta ton pupuk subsidi dan 445.000 ton pupuk non-subsidi.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan angka tersebut menunjukkan stok pupuk nasional dalam kondisi tersedia sesuai ketentuan.
“Pada bulan suci Ramadan dan menjelang Idulfitri ini Pupuk Indonesia terus berupaya menjaga ketersediaan pupuk di tingkat petani, sekaligus sebagai komitmen kami dalam mendukung program prioritas pemerintah di bidang ketahanan pangan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 21 Maret.
Wijaya melanjutkan bahwa jumlah stok pupuk subsidi sebesar 1,19 juta ton tersebut terdiri dari 581.000 ton Urea, 552.000 ton NPK, 22.000 ton NPK Formula Khusus dan 33.000 ton Organik. Sementara, stok pupuk non-subsidi sebesar 445.000 ton terdiri dari 361.000 ton pupuk Urea dan 84.000 ton NPK.
Selain kesiapan stok, Wijaya mengungkapkan Pupuk Indonesia juga telah menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani sebesar 1,52 juta ton.
Adapun pupuk subsidi ini terdiri dari 731.000 ton Urea, 728.000 ton NPK, 11.000 ton NPK Formula Khusus, dan 51.000 ton Organik. Realisasi penebusan tersebut lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2024 sebesar 1,142 juta ton.
“Penyaluran yang meningkat ini menandakan keberhasilan dari upaya pemerintah bersama Pupuk Indonesia dalam menyederhanakan mekanisme pendistribusian pupuk bersubsidi. Ke depan, kami terus berkomitmen membuat penyaluran semakin mudah dan tepat sasaran,” katanya.
Wijaya mengatakan dengan kesiapan stok dan distribusi ini, kebutuhan pupuk petani pada musim tanam kedua tahun 2025 yang akan dimulai pada April ini akan terpenuhi.
Di samping itu, Wijaya juga optimistis Pupuk Indonesia mampu memenuhi seluruh alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 yang mencapai 9,5 juta ton.
“Kami berharap tren positif dalam produksi dan distribusi ini dapat berlanjut hingga akhir tahun 2025, sehingga Pupuk Indonesia dapat berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya,” kata dia.
Distribusi Pupuk Tetap Dilakukan
Wijaya mengatakan penyaluran pupuk akan didukung oleh 1.067 distributor dengan 27.000 lebih jaringan kios atau pengecer, 107 penyedia jasa kapal dengan 179 trayek pelayaran, 274 penyedia jasa truk dengan 1.288 rute, ditambah dengan empat rute pendistribusian melalui kereta api.
Sekadar informasi, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama Tiga Instansi tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Libur Arus Mudik dan Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025.
Dalam SKB tersebut, pemerintah melakukan pembatasan operasional angkutan barang, seperti truk bersumbu 3 atau lebih di banyak jalan tol dan non-tol mulai dari Sumatera, Jawa hingga Kalimantan. Pembatasan tersebut akan berlaku pada Senin, 24 Maret 2025 pukul 00.00 hingga Selasa, 8 April 2025 pukul 24.00 waktu setempat.
BACA JUGA:
Wijaya pun memastikan proses distribusi pupuk bersubsidi tidak akan terdampak oleh kebijakan pembatasan angkutan barang yang akan diterapkan pemerintah selama momen mudik dan Lebaran tahun ini. Sebab, pupuk masuk kategori kebutuhan pokok yang dikecualikan dari pembatasan operasional angkutan barang.
“Pupuk Indonesia menjamin kesiapan dan kelancaran distribusi pupuk hingga menjelang dan sesudah Lebaran, karena pupuk masuk kategori komoditas yang mendapat pengecualian dalam kebijakan pembatasan angkutan barang selama momen mudik Lebaran 2025,” kata Wijaya.