JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pihaknya bertekad untuk terus melakukan upaya pendalaman struktur industri manufaktur di Indonesia, khususnya yang bernilai strategis seperti industri minyak goreng.
“Kami akan mengupayakan melalui kebijakan hilirisasi berbasis sektor primer. Ini penting mengingat hilirisasi bermanfaat dalam meningkatkan nilai tambah terhadap perekonomian nasional, di antaranya peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan industri manufaktur di dalam negeri,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat 11 Maret.
Menurut Menperin, industri pengolahan sawit berperan sangat penting dalam memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Dia mengklaim hal ini merupakan wujud nyata keberhasilan kebijakan hilirisasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas di dalam negeri.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, Indonesia harus bisa menghentikan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) agar komoditas tersebut dapat diolah menjadi produk turunan yang bernilai tambah tinggi,” tuturnya.
Mendag ‘pusing’ urus minyak goreng
Dalam pemberitaan redaksi sebelumnya, disebutkan bahwa Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi berupaya keras untuk memastikan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng tidak boleh lebih dari Rp14.000 per liter. Hal tersebut lantas diwujudkan melalui kegiatan operasi pasar di sejumlah daerah.
BACA JUGA:
Bahkan, Mendag harus melakukan kunjungan ke sentra-sentra pasar tradisional di berbagai wilayah guna memastikan langsung ketersediaan pasokan. Situasi yang dihadapi oleh Mendag dinilai cukup pelik. Pasalnya, selain mengendalikan HET, dia juga mesti berupaya menyelesaikan persoalan kelangkaan minyak goreng.
Mendag sendiri membidik target harga minyak goreng dapat berangsur pulih sesuai ketentuan pemerintah sebelum momentum Ramadan tiba.
“Kalau lihat grafiknya sebenarnya harga ini sudah menurun menuju HET. Kita bisa mencermati bahwa ketika ketersediaan dari fit stock CPO dan oleinnya, itu maka harga secara mekanis pasar akan terjadi. Saya mengharapkan pada kesempatan pertama, semoga akan beres sebelum Ramadan ini," kata Mendag M. Lutfi.