JAKARTA - Perusahaan pengalengan dari Grup Agung Sedayu milik konglomerat Sugianto Kusuma "Aguan", PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) akan menambah modal dasar dari Rp100 miliar, menjadi Rp2,78 triliun.
Direktur Multi Artha Pratama (MAP) Yohanes Edmond Budiman dalam paparan publik insidental, Senin 7 Maret kemarin menuturkan, modal dasar perseroan akan ditingkatkan setelah aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
"Modal dasar PANI saat ini Rp100 miliar, setelah rights issue, akan kami tingkatkan jadi Rp2,788 triliun," ujar Edmond.
Sebagai informasi, MAP merupakan perusahaan properti di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Saham MAP dimiliki oleh PT Agung Sedayu 50 persen dan 50 persen lainnya dimiliki PT Tunas Mekar Jaya.
Edmond melanjutkan, PANI akan melaksanakan rights issue sebanyak-banyaknya 13,12 miliar lembar saham baru. Rights issue ini diharapkan selesai pada kuartal III 2022.
Dana rights issue ini akan digunakan untuk akuisisi bisnis grup di bidang properti. Transaksi afiliasi tersebut diperkirakan akan memakan dana mencapai Rp6,49 triliun.
BACA JUGA:
PANI akan mengakuisisi 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan PT Bangun Kosambi Sukses (BKS), yang nilai nominalnya Rp500.000 per saham. Akuisisi ini setara dengan 51 persen kepemilikan saham dalam BKS.
Dengan akuisisi tersebut, BKS akan menjadi anak usaha PANI. BKS nantinya akan melakukan akuisisi ke PT Mega Andalan Sukses (MAS), dengan sebanyak-banyaknya 104.082 saham dengan nilai nominal Rp500.000 per saham atau setara 51 persen.
BKS juga akan mengakuisisi PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) sebanyak 104.082 saham baru, bernominal Rp500.000 per saham atau setara 51 persen kepemilikan saham di GCIC.