JAKARTA - Setelah konglomerat Sugianto 'Aguan' Kusuma memastikan bakal berinvestasi besar di Ibu Kota Nusantara (IKN), kini dikabarkan bos Indofood konglomerat Anthoni Salim juga bakal 'menancapkan' pundi-pundinya ke IKN.
Hal itu dikatakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebutkan bahwa sejumlah pengusaha dalam negeri siap melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan sejumlah fasilitas seperti hotel dan restoran di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2023.
Bahlil juga memastikan investasi-investasi pengusaha Tanah Air seperti Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma dan Salim Group akan masuk ke IKN.
“(Investasi) jalan. Kemarin kan saya memimpin tim ke IKN dan pengusaha-pengusaha domestik kita seperti Pak Aguan (Agung Sedayu Group), Pak Anthoni Salim (Salim Group). Itu mereka bulan September mereka sudah lakukan groundbreaking beberapa pembangunan seperti hotel, kemudian ruang pertemuan juga restoran," katanya seusai peletakan batu pertama pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Kamis 31 Agustus.
Menurut Bahlil, groundbreaking akan dilakukan pada September untuk mengejar target bisa rampung sebelum Agustus 2024. Pemerintah menargetkan bisa menggelar upacara 17 Agustus di IKN tahun depan.
“Selesainya 2024 makanya kami kerja marathon nih,” katanya.
Kendati demikian, Bahlil tidak menyebut secara rinci total nilai investasi konsorsium pengusaha nasional itu di IKN. Ia hanya menegaskan bahwa nantinya para konglomerat itu akan membangun fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, hingga mal.
BACA JUGA:
“Nilainya saya cek ya. Tapi yang jelas sudah ada hotel nanti, sudah ada resto, sudah ada mal. Itu akan dibangun,” ungkap Bahlil.
Sebelumnya, konsorsium PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) telah mengunjungi IKN pada Juli lalu. Total rencana investasi konsorsium tersebut di IKN adalah Rp30-40 triliun dan rencananya akan mulai melakukan groundbreaking pada September 2023 yang akan datang.
Namun, pengusaha domestik menekankan kemudahan dan aksesibilitas kebutuhan infrastruktur bagi para investor seperti ketersediaan listrik, air, dan telekomunikasi harus segera terpenuhi.