Kembali Melongok Sektor Non-Batu Bara, Indika Energy Milik Konglomerat Agus Lasmono Sudwikatmono Investasi ke Perusahaan Digital
Ilustrasi. (Foto: Dok. Indika Energy)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Agus Lasmono Sudwikatmono, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui salah satu anak perusahaannya, Indika Ventures Pte Ltd, melaksanakan penyertaan modal dalam PT Narada Sahara Kencana (ADX), suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang layanan digital dan periklanan.

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 7 Maret, penyertaan modal dilakukan pada 1 Maret 2022 melalui sejumlah mekanisme transaksi. Pertama, penyertaan dilakukan melalui konversi atas surat utang milik Indika Ventures berdasarkan perjanjian penyertaan surat utang wajib konversi tertanggal 24 April 2020 sebesar Rp8 miliar menjadi 12,5 persen saham di ADX.

Selanjutnya, penyertaan atas saham baru yang diterbitkan oleh ADX sebesar Rp7,5 miliar yang setara dengan 10 persen saham di ADX.

"Transaksi ini merupakan langkah strategis perseroan sebagai salah satu strategi diversifikasi,” kata Adi Pramono.

Dengan penyelesaian transaksi penyertaan modal ini, Indika Ventures akan memiliki 22,5 persen saham di ADX. Indika Energy tercatat getol mendiversifikasi bisnis ke sektor non-batu bara.

Sebelumnya, INDY telah mengumumkan rencana untuk mengalihkan seluruh kepemilikan di PT Petrosea Tbk (PTRO), perusahaan yang bergerak di bisnis kontraktor pertambangan, ke PT Caraka Reksa Optima (CARA).

Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat pada 18 Februari 2022 dan mulai efektif berlaku pada 25 Februari 2022, INDY bermaksud untuk menjual seluruh 704.014.200 saham yang mewakili 69,80 persen kepemilikan saham di PTRO.

Adapun, valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di PTRO adalah setara 210 juta dolar AS. Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari rencana transaksi adalah setara dengan jumlah rupiah dari 146,58 juta dolar AS.