Bagikan:

JAKARTA – Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menilai bahwa sanksi di bidang ekonomi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina semakin tidak terhindarkan.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa dalam waktu dekat sanksi akan diumumkan dan mengarah pada sistem kerja Bank Sentral Federasi Rusia.

“Ini akan berakibat pada sangat dibatasinya Rusia dalam mengakses cadangan (dana) internasional untuk mendukung mata uang dan sistem keuangan,” ujarnya dalam keterangan resmi Minggu, 6 Maret waktu Indonesia.

Menurut Kristalina, sanksi internasional terhadap sistem perbankan Rusia dan pengecualian sejumlah bank dari SWIFT telah secara signifikan mengganggu kemampuan negara itu untuk menerima pembayaran ekspor dan impor lintas batas.

“Meskipun terlalu dini untuk memperkirakan dampak penuh dari sanksi ini, kita telah melihat penurunan tajam dalam harga aset serta nilai tukar rubel (mata uang Rusia),” tutur dia.

Kristalina menambahkan, negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi yang sangat dekat dengan Ukraina dan Rusia berada pada risiko kelangkaan dan gangguan pasokan.

Salah satu terdekat yang ikut menanggung imbas adalah Moldova yang telah meminta penambahan dan pengulangan program (utang) yang didukung IMF untuk membantu memenuhi biaya krisis saat ini.

“Untuk hal ini kami dari IMF secara aktif telah mendiskusikan pilihan dengan pihak berwenang Moldova,” ucapnya.

Sebagai informasi, “operasi militer khusus Rusia ke Ukraina” diyakini akan memberikan efek kepada kawasan dan negara-negara yang memiliki program yang didukung IMF, utamanya yang berstatus kerentanan tinggi.

“IMF akan memberi tahu negara-negara anggota kami tentang cara mengkalibrasi kebijakan makroekonomi mereka untuk mengelola berbagai limpahan, termasuk melalui gangguan perdagangan, harga pangan dan komoditas lainnya, dan pasar keuangan,” jelas dia.

Lebih lanjut, Kristalina menyebut jika pihaknya akan terus memantau situasi yang berkembang, dan memberikan saran kebijakan yang tepat waktu, dukungan keuangan, dan bantuan teknis kepada negara-negara anggota.

“Kami berkomitmen membantu anggota sesuai kebutuhan, dalam kerja sama erat dengan mitra internasional kami,” tutup Kristalina.