JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan. Usai memantau harga di pasar, Mendag kemudian bergegas melakukan sidak ke sebuah storage atau penampungan minyak di dekat pelabuhan.
Langkahnya cepat, nada bicaranya tinggi, menandakan nuansa kekesalan. Di sana, terdapat dua distributor minyak curah: PT Sawit Tunggal Arta Raya (STAR) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART).
Rupanya, Lutfi mendapat kabar bahwa PT STAR menahan migor curah yang membuat pasokan ke sejumlah pedagang tersendat.
"Sudah comply dan ada yang harus ikut peraturan. Jadi pakai marah-marah sedikit. Tetapi ini mesti dikerjakan karena keadaan saat ini sedang darurat," tegas Mendag Lutfi, Kamis 18 Februari.
Mendapati hal itu, Mendag meminta PT STAR segera mendistribusikan migor curah ke sejumlah pasar di Makassar. Dia juga mengingatkan bahwa harga yang dijual di bawah Rp11.500 per liter. Hal ini adalah penetapan pemerintah, sesuai HET kepada konsumen.
Lutfi ingin suplai yang ada bukan hanya untuk sebatas Kota Makassar, melainkan seluruh kabupaten/kota di Sulsel. Lutfi pun memuji apa yang dilakukan PT SMART. Karena perusahaan yang terafiliasi Sinarmas itu mengirim minyak goreng sampai ke Baubau.
BACA JUGA:
"Jadi saya minta tolong sama mereka di sebelah itu (PT STAR) saya perintahkan untuk keluarkan truk tangki sekarang juga untuk jual di Pasar Terong," katanya.
Ia yakin betul pasokan migor di Sulsel bakal stabil. Hal itu dikarenakan migor kemasan sederhana dan kemasan modern sudah dikirim, setidaknya 300 ton untuk Kota Makassar. Dengan begitu, migor curah bisa dijual Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium Rp14.000 per liter.
Lutfi kembali menegaskan, dia dan jajarannya tak segan menindak tegas para penimbun migor.
"Jadi itu HET yang diikuti seluruh pedagang dan distributor di Kota Makassar ini untuk menyuplai Sulawesi," pungkasnya.