JAKARTA – Insiden pengusiran terhadap peserta rapat di DPR kembali terjadi. Kali ini, kejadian tidak mengenakan tersebut menimpa Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, dia diminta meninggalkan ruangan oleh pimpinan rapat. Usut punya usut, pengusiran tersebut tidak lepas dari perdebatan sengit Silmy dengan Bambang Haryadi, yang tak lain adalah Wakil Ketua Komisi VII sekaligus legislator yang dipercaya memimpin RDP tersebut.
“Hormati persidangan ini, ada aturan teknis di persidangan ini,” ucap Bambang kepada Silmy dengan nada tinggi, dikutip dari kanal Youtube Komisi VII DPR pada Selasa, 15 Februari.
Menurut pandangan Bambang, Silmy tidak bisa mengikuti prosedur rapat dan dianggap tidak bisa memberikan keterangan komprehensif seperti yang diinginkan dewan.
“Anda seperti tidak menghargai komisi. Jika anda tidak bisa ngomong anda keluar,” katanya.
Perintah tersebut lantas disambar oleh Silmy yang merasa dirinya telah diusir dari ruang rapat.
“Baik kalau memang harus keluar, kami keluar,” ucap Silmy.
Sejatinya, perdebatan antara kedua pimpinan itu terjadi demi mencari solusi terbaik atas persoalan sektor manufaktur yang tengah dihadapi oleh Krakatau Steel.
BACA JUGA:
Simly sempat menjelaskan tentang pembangunan pabrik baja sistem tanur tinggi atau blast furnace. Akan tetapi, Bambang nampak tidak puas dengan paparan Silmy lantaran menilai bos Krakatau Steel itu tidak konsisten: pembangunan blast furnace dihentikan tapi ingin produksi dalam negeri meningkat.
“Ini pembangunan blast furnace dihentikan tapi ingin memperkuat produksi dalam negeri. Ini jangan maling teriak maling, ikut bermain tapi pura-pura tidak ikut bermain,” kata Bambang.
Pernyataan pimpinan rapat tersebut kemudian disela oleh Silmy.
“Maksudnya maling bagaimana pak?” tanya dia.
Bambang lantas menyinggung soal kasus Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA) yang kini sedang dalam penanganan Polda Metro Jaya. Asal tahu saja, IISIA adalah organisasi yang dipimpin oleh Silmy.
Dari saling singgung inilah kemudian Bambang menegur Silmy hingga keduanya terlibat adu mulut dan berujung pada pengusiran dari ruang rapat.