Produksi Mobil Tembus Target, Bagaimana Serapan Pasar di Ujung Diskon PPnBM?
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengkonfirmasi bahwa produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih untuk periode 2021 sebanyak 850.000 telah terlampaui.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hingga Oktober 2021 produksinya sudah mencapai 890.000 unit atau tumbuh 62,4 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

”Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselenggarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip, Jumat, 10 Desember.

Menurut Menperin, implementasi stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk sektor kendaraan bermotor terbukti mampu memberikan dampak signifikan pada pemulihan sektor industri otomotif dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.

”Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya,” tutur dia.

Dalam catatan Menperin, insentif tersebut mendongkrak penjualan mobil terdongkrak hingga 487.000 unit atau melesat 71,02 persen (year-on-year/y-o-y) untuk periode Maret-November 2021.

Menperin menambahkan, program diskon PPnBM yang berakhir 31 Desember 2021 telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1. Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.

Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal atau local purchase pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60 persen. Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” paparnya.

Sebagai informasi, industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB. Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang.

Adapun, total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun, dan diyakini memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

”Saya sangat bangga, bahwa saat ini produk otomotif kita telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 .000 unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp43 triliun, 79.000 set CKD dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp24 triliun,” tutup Menperin Agus Gumiwang.