Siap-Siap Ada Tren Kenaikan Penumpang di Bandara, Angkasa Pura I Proyeksikan Tembus 130 Ribu per Hari Selama Desember 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatat kenaikan tren penumpang sejak bulan Oktober hingga Desember saat ini. Bahkan diproyeksikan kenaikan penumpang mencapai 130 ribu per hari selama bulan Desember.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan bahwa rata-rata penumpang per hari sekitar 230 ribu orang dalam kondisi normal sebelum pandemi COVID-19. Namun, jumlah tersebut sempat anjlok hingga di angka 20 ribu sampai 30 ribu per hari saat puncak kasus COVID-19.

Namun, Faik mengatakan bahwa saat ini kondisinya sudah mulai membaik seiring dengan masifnya vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Kata dia, hingga 7 Desember rata-rata penumpang harian di bandara kelolaan Angkasa Pura I sudah mencapai 118 ribu orang per hari.

"Kalau kita lihat dari data statistiknya di bulan Oktober itu rata-rata penumpang per hari Angkasa Pura I itu dari 15 bandara sekitar 95 penumpang per hari. Kemudian naik lagi di bulan November sekitar 111 ribu per hari. Nah Desember ini dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 7 rata-rata per harinya itu 118 ribu," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 8 Desember.

Melihat traffic yang terus meningkat, Faik memproyeksikan selama bulan Desember ini rata-rata penumpang akan mencapai sekitar 130 per harinya.

"Kami punya internal calculation, kita akan mencapai break even itu di angka 135 ribu penumpang per hari. Jadi kalau saya memproyeksikan Januari-Desember bisa 130 ribu," ucapnya.

Di samping itu, Faik memproyeksikan laba rugi di 2021 masih akan minus sebesar Rp3,24 triliun. Sementara beban utang kepada kreditur dan investor itu hingga November 2021 sebesar Rp28 triliun. Kemudian kewajiban ke karyawan, supplier sekitar Rp4,7 triliun. Sehingga total kewajiban sekitar Rp32,7 triliun.

"Dengan kondisi tersebut memang kami memproyeksikan laba rugi kami di tahun 2021 ini mungkin masih akan minus Rp3,24 triliun, dengan EBITDA minus Rp209 miliar dan arus kas juga akan minus Rp1,1 triliun," jelasnya.