Mimpi Konglomerat Bambang Sutantio 'Resmi' Tercapai, Cimory 'Melantai' di Bursa Efek Indonesia dengan Raihan Dana Rp3,66 Triliun
Pendiri Cimory, konglomerat Bambang Sutantio. (Foto: Dok. Cimory)

Bagikan:

JAKARTA - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode CMRY pada Senin 6 Desember pagi. Jumlah saham yang dilepas melalui penawaran perdana sebesar 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO.

Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum perdana saham Rp3.080 setiap saham. Dengan demikian, perseroan telah menghimpun dana sebesar Rp3,66 triliun.

Pendiri dan Presiden Komisaris Cimory, Bambang Sutantio mengatakan kegiatan ini menjadi momentum yang bersejarah bagi perusahaan di mana perusahaan terus menguatkan misinya untuk menjadi pemimpin di bidang industri olahan susu dan makanan konsumen, dengan menyediakan produk olahan susu dan konsumen makanan premium yang kuat di era perdaganagan modern.

"IPO ini menjadi momen bersejarah bagi perusahaan kami, di mana kami bertransformasi dari sebuah perusahaan keluarga menjadi sebuah perusahaan terbuka yang memiliki komitmen kuat terhadap Tatakelola Perusahaan yang baik serta fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya, dalam acara pencatatan saham perdana di BEI.

Presiden Direktur/ Grup CEO CMRY Farell Sutantio mengatakan momentum pandemi juga telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi.

"Cimory akan selalu fokus pada inovasi produk dan menciptakan pasar baru di kategori pangan berbasis protein. Kami juga akan terus meningkatkan distribusi kami dengan investasi di cold chain logistics, serta menambah program kemitraan kami melalui program Miss Cimory. Saat ini kami telah bermitra dengan lebih dari 3.600 ibu-ibu di seluruh Indonesia melalui program Miss Cimory ini, yang memiliki tujuan utama untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru." ujarnya.

Sebagai informasi, sekitar 33 persen hasil dana IPO akan digunakan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk: properti, pabrik dan peralatan. Selanjutnya, sekitar 25 persen untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), perusahaan pengolahan makanan.

Dana tersebut utamanya akan digunakan oleh MP untuk penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, serta untuk modal kerja.

Adapun sekitar 20 persen untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor. Dana tersebut utamanya akan digunakan oleh MN untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi, serta untuk modal kerja.

Sekitar 15 persen akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan. Terakhir, sekitar 7 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari.

Dalam penawaran umum Perdana saham ini, Perseroan telah menunjuk Nomura Singapore Limited, PT CLSA Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Joint Global Coordinators. Sementara PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai Lead Domestic Underwriters.