JAKARTA - Calon emiten, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk alias Cimory mengumumkan harga penawaran senilai Rp3.080 dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perusahaan milik konglomerat Bambang Sutantio ini berpotensi meraup dana Rp3,66 triliun dari aksinya ini.
Dalam prospektus yang diterbitkan di salah satu harian nasional, produsen susu premium ini bakal melantai denhgan kode saham CMRY. Mereka melepas 1.190.203.000 (dibulatkan 1,19 miliar) saham dengan nominal Rp10, yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO.
"Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum perdana saham Rp3.080setiap saham," tulis manajemen Cimory, dikutip Senin 29 November.
Dengan demikian, Cimory akan meraih dana segar hingga Rp3,66 triliun. Adapun, perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,06 persen dari saham yang ditawarkan dalam IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan atau sebanyak 700.000 saham.
Selanjutnya perseroan akan menerbitkan opsi saham untuk program MESOP sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak 674,44 juta saham. Masa penawaran umum perdana saham akan dimulai besok, 30 November 2021, hingga 2 Desember 2021.
Tanggal penjatahan pada 2 Desember 2021, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 3 Desember 2021, dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.
Direktur Keuangan Cimory Bharat Joshi mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi perseroan baik dari sisi produksi maupun produksi.
"Dalam jangka pendek ini kami akan segera memenuhi permintaan Cimory Pouch dan susu LHT di pasar dengan tambahan kapasitas pada 2022," kata Bharat dalam paparan publik beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:
Selanjutnya, perseroan juga akan menambah pusat distribusi (DC) yang akan segera dibangun sehingga menggandakan kapasitas penyimpanan saat ini. Secara rinci, dana yang diperoleh dalam IPO ini akan digunakan Cimory sebesar 33 persen untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.
Selanjutnya sekitar 25 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP) yang mengerjakan pengolahan dan pengalengan makanan. Adapun, dana ini utamanya akan digunakan oleh MP untuk penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, serta untuk modal kerja.
Dana IPO sekitar 20 persen akan digunakan Cimory untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Macrosentra Niagaboga (MN),yang bergerak di bidang agen dan distributor.
Sekitar 15 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan di toko dan retail dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan. Sedangkan sisanya sekitar 7 persen akan digunakan untuk modal kerja Cimory untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.