Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengganti Kapolda yang tidak bisa mengawal, menjaga dan mendampingi investasi di daerah-daerah. Sebab, Jokowi menekankan bahwa investasi merupakan sektor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Saya sudah titip juga ke Kapolri. Kapolda yang tidak bisa menjaga, sama. Diperingatkan, kalau memang sulit enggak bisa mengawal, enggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf, ganti!" tuturnya dalam Apel Kepala Kesatuan Wilayah, Jumat, 3 Desember.

Jokowi ingin agar investasi yang masuk ke Indonesia dikawal agar tidak ada gangguan-gangguan. Menurut dia, Kapolda harus mendampingi agar investasi yang masuk maupun yang sedang berproses betul-betul bisa direalisasikan.

"Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi, agar setiap investasi tuh betul-betul direalisasikan. Karena kunci penggerak ekonomi ada di situ," tegasnya.

"Jaga, sekali lagi, jaga yang namanya investasi. Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses maupun investasi yang baru datang, jaga," sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa kunci utama dalam mendorong ekonomi tumbuh positif adalah investasi, bukan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Karena kunci kita disini bukan di APBN. Supaya tahu, APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 18-15 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru, artinya apa, 85 persen perputaran uang dan pertumbuhan ekonomi ada di swasta dan BUMN," jelasnya.

Saat ini, lanjut Jokowi, target investasi adalah sebesar Rp900 triliun. Sedangkan di tahun depan target investasi akan ditingkatkan menjadi Rp1.200 triliun. Ia pun menjelaskan bahwa saat ini investasi di Indonesia telah menyebar tidak hanya berfokus di pulau Jawa.

"Dan sekarang ini alhamdulillah, ini yang dari tahun 2021, investasi itu hanya di Jawa saja, di luar Jawa sudah lebih besar. Karena di Jawa 48 persen, di luar jawa 51,7 persen sudah lebih banyak di sana. Sudah lebih banyak. Artinya ini bagus, pergeseran ini bagus. Dulu lebih dari 60 persen itu ada di Jawa. Ini bagus," ucapnya.