JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair. Pertemuan tersebut membahas beberapa potensi kerja sama yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Namun sayangnya, Erick tak menjelaskan lebih rinci potensi kerja sama yang akan dikembangkan tersebut. Ia hanya menekankan kerja sama tersebut harus membawa manfaat bagi Indonesia.
"Bismillah.. semoga apa yang kami diskusikan dapat membawa semangat baru dan manfaat yang lebih besar untuk Indonesia," tulis Erick dikutip dari Instagramnya @erickthohir, Senin, 22 November.
Pertemuan Erick dengan Tony Blair bukan yang pertama. Pada awal 2020, Erick Thohir sempat bertemu dengan Tony Blair dalam perjalanan dinas keduanya ke Jepang. Pada kesempatan itu, Erick juga bertemu dengan COE Softbank, Masayoshi Son.
Erick mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan kecepatan berharga. Dalam pertemuan itu, ia juga sempat membahas rencana pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.
"Saya mendapatkan kesempatan berharga untuk berdiskusi mengenai rencana pembangunan ibu kota negara dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan CEO Softbank Masayoshi Son," tulis Erick.
BACA JUGA:
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga bertemu dengan Tony Blair yang juga merupakan Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change di London pada Rabu malam, 27 Oktober 2021.
Dalam pertemuan itu mereka membahas berbagai isu terutama kontribusi Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim yang akan diangkat dalam konferensi internasional tentang perubahan iklim atau Conference of the Parties (COP26).
Luhut menegaskan fokus pemerintah Indonesia dalam pengelolaan kekayaan alam. Kata dia, Indonesia akan menyeimbangkan antara konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan atas kekayaan alam dan lingkungan untuk berkontribusi pada upaya pemulihan iklim dan untuk generasi masa depan Indonesia maupun dunia.