Sri Mulyani: Kucuran PMN untuk KAI, PLN, WIKA, Hutama Karya, dll Dukung Penguatan BUMN dan Topang Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyebut jika kebijakan penyertaan modal negara (PMN) 2021 dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendukung berbagai kebijakan strategis negara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan PMN dapat memperkuat struktur permodalan BUMN yang harus melakukan penugasan pemerintah dengan tingkat risiko yang tinggi meskipun ekonomi dan dampak sosialnya cukup besar.

“PMN untuk periode 2022 juga diperlukan untuk pembangunan infrastruktur prioritas agar mereka tetap terus bisa berjalan dan tidak terhenti yang nanti akan menimbulkan biaya ekonomi maupun keuangan yang jauh lebih besar,” ungkap Menkeu dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR seperti yang dikutip dari laman resmi, Selasa, 9 November.

Dalam penjelasannya, Menkeu mengungkapkan PMN diberikan kepada PT Hutama Karya (HK) dan PT Waskita Karya Tbk (WIKA). Adapun, PMN yang diterima HK ditujukan bagi pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

“Penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan akan makin meningkatkan mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat dengan Pulau Jawa,” tuturnya.

Sementara kucuran PMN Wika digunakan untuk penguatan permodalan investasi jalan tol untuk ruas Kayu Agung-Palembang-Betung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Pasuruan-Probolinggo, dan Pejagan-Pemalang.

Selanjutnya, PMN pada PT PLN dilakukan untuk transmisi listrik gardu induk dan distribusi listrik pedesaan untuk mencapai 100 persen elektrifikasi di Indonesia. Sehingga, fokus PLN ini di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Kemudian, PT SMF mendapatkan PMN untuk mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah dengan targetnya 157.500 unit. PT SMF menyediakan 25 persen dari kebutuhan pembiayaan untuk proyek perumahan tersebut.

Lalu, LPEI juga diberikan PMN untuk penyediaan penjaminan dan asuransi perusahaan ekspor. PT PAL untuk pembangunan kapal selam sehingga mewujudkan kemandirian pembangunan alutsista dan pemenuhan minimum alutsista matra laut, PT Pelindo III untuk pengembangan Pelabuhan Benoa, PT BPUI untuk menjaga RBC 120 persen dari industri asuransi baru.

Terakhir, PT KAI mendapatkan PMN untuk kelanjutan LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.