Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan alokasi penyertaan modal negara (PMN) Rp42,8 triliun kepada sejumlah BUMN. Menurut Menkeu, dana tersebut dialokasikan pada APBN 2023 dan juga APBN 2024 yang kini masih dalam pembahasan bersama DPR.

“PMN tunai ini diberikan kepada lima BUMN,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR pad Selasa, 12 September.

Menkeu menjelaskan, kucuran uang negara yang pertama diterima oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp1,5 triliun. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk dukungan kepada penyalur KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada porsi 25 persen untuk membiayai 220.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kedua kepada Hutama Karya Rp28,8 triliun yang digunakan untuk penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I dan tahap II pada ruas Betung-Tempino-Jambi serta ruas Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru,” tuturnya.

Ketiga, kepada PT Len Industri sebesar Rp1,7 triliun untuk membangun dan meningkatkan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, amunisi, medium tank dan kendaraan tempur. Empat, PMN kepada PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN dengan nilai Rp10 triliun.

“Ini agan digunakan PLN untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dari sektor pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi, termasuk juga di dalamnya pelaksanaan Program Listrik Desa dan pembangkit energi terbarukan (EBT),” kata dia.

Lalu yang kelima adalah Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau biasa disebut Airnav Indonesia sebesar Rp659,1 miliar. Dana itu digunakan untuk peremajaan peralatan navigasi guna menjamin keselamatan penerbangan.

“Serta juga untuk kebutuhan menjamin ketersediaan fasilitas navigasi pernerbangan,” sambung Menkeu.