Jadi Presiden G20, Indonesia Janjikan Perluasan Akses Vaksin COVID-19 bagi Negara Miskin
Ilustrasi (Foto: Dok. Pemprov Jatim)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia telah resmi menjadi Presiden G20 untuk periode 2022 setelah menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Italia. Dalam rencana kerja tahun depan, RI berkomitmen untuk mendorong kesetaraan akses vaksin COVID-19 bagi negara-negara miskin dan berkembang.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan salah satu agenda strategis tersebut merupakan wujud nyata kontribusi Indonesia bagi kehidupan global.

“Bagaimana negara-negara G20 menggalang kekuatan bersama untuk menyelesaikan pandemi, memastikan distribusi vaksin juga terjaga, bukan hanya untuk negara maju, tetapi juga untuk negara berkembang, termasuk negara miskin,” ujarnya seperti yang dilansir laman resmi pada Rabu, 3 November.

Menurut Febrio, akses kesehatan, termasuk kesetaraan akses vaksin, khususnya bagi negara miskin dan berkembang, merupakan hal yang sangat penting.

“Vaksinasi di negara maju sudah berlimpah. Mayoritas sudah di atas 70 persen, bahkan supply vaksinnya itu pun berlebih. Sementara, negara berkembang dan negara miskin terutama, seperti di Afrika, itu tidak sampai 10 persen yang sudah tervaksinasi. Ketika kita mau recover together dan semua negara harus lepas dari pandemi,” ujarnya.

Sebagai informasi, selain menjadi Presiden G20 Indonesia dipercaya menjadi co-chair task force untuk ketahanan kesehatan dunia bersama dengan Italia.

“Melalui kolaborasi antarnegara maka akan jelas siapa yang produksi vaksin, siapa yang sistem kesehatannya harus diperkuat. Inilah yang ingin kita lihat di G20 dan ini peran sentral dari Indonesia sebagai leader,” tuturnya.

Lebih lanjut, anak buah Sri Mulyani itu menjelaskan jika keberhasilan RI mengelola risiko saat varian delta muncul bisa dijadikan pembelajaran bagi negara lain. Meski demikian, Indonesia juga perlu meningkatkan akselerasi vaksinasi yang kini sekitar 30 persen.

“Vaksinasi kita itu baru di sekitar 30-an persen. Kita akan bisa mencapai vaksinasi sekitar 70-an persen sekitar awal tahun 2022. Ini pun kita sudah termasuk vaksinasi yang paling cepat di seluruh dunia. Kita sekarang berada di sekitar 1,5 juta sampai 2 juta vaksinasi per hari. Tidak ada negara yang sebesar Indonesia yang bisa melakukan vaksinasi secepat itu,” ucapnya.

Untuk diketahui, dalam Presidensi G20 pemerintah disebutkan bakal mendorong serta memperkuat upaya pemulihan ekonomi global secara inklusif, kuat, dan berkelanjutan.